Buka Tutup Sembako Ilegal Di Karimun Tuai Pro-kontra, DJBC Kanwil Kepri Diduga ikut Terlibat

Karimun,Radar Kriminal Aktifitas penyelundupan bahan pokok makanan dari luar wilayah Karimun seperti Batam serta negara tetangga sudah menja...

Karimun,Radar Kriminal

Aktifitas penyelundupan bahan pokok makanan dari luar wilayah Karimun seperti Batam serta negara tetangga sudah menjadi rahasia umum terjadi, bahkan, diduga kuat mendapat "restu" dari Bea Cukai.

Pengakuan mengejutkan inipun disampaikan salah satu oknum pengusaha yang bergerak dibidang pengangkutan bahan pangan dari negeri Jiran itu. Pada media ini, pria paruh baya inipun mengaku memberikan "upeti" untuk memuluskan aksinya, namun, sebukan terakhir usahanya itupun terpaksa berhenti karena pihak Kanwil Bea dan Cukai getol melakukan penindakan di tengah perairan antara Indonesia (Karimun_red) dengan Malaysia serta Batam.

" Sudah hampir dua bulan gak jalan, semua dapat bang (upeti_red), mereka (Oknum Bea Cukai_red) dapat semua." Keluhnya via sambungan seluler, Rabu (08/12/2021).

Pengusaha yang sudah lama bergelut dibidang penyelundupan sembako inipun menduga, jika buka tutup usaha mereka tersebut diduga permainan sejumlah oknum di DJBC Kanwil Kepri dengan salah satu pengusaha sejenis yang menjadi saingan bisnis mereka.

" Kalau kita memang gak bisa jalan, yang lain kenapa bisa?, Lagian, kalau ini mau diberhentikan, yakinlah, harga kebutuhan pangan akan meningkat. Karna lebih murah dari luar (malaysia_red) dibanding dari lokal," paparnya.

Pantauan di berbagi pasar tradisional di wilayah Karimun, harga daging serta prodak expor lainnya mengalami lonjakan harga. Hal ini diduga ada pemain besar yang mampu mengatur ketersedian sembilan bahan pokok di Karimun, khususnya yang berasal dari Malaysia, Singapura dan Batam.

Hingga berita ini ditayangkan, Humas Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri, Arif Ramdan ketika dimintai tanggapan hanya menjawab singkat.

" Baik pak, masih kami konfirmasikan ke pihak terkait,"terangnya melalui pesan WhatsApp.(esp)