BANGKA, RADAR KRIMINAL Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19 melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) Pemeliharaan...
BANGKA, RADAR KRIMINAL
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak Pandemi Covid-19 melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) Pemeliharaan Jalan Babel, berupa pembangunan saluran pasangan batu mortar ( Siring ) sepanjang 7,6 KM yang kemudian ditambah menjadi 8,4 KM dari Desa cit sampai Desa Pugul, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Propinsi Kep Bangka Belitung.
Pantauan Tim media pada hari Senin(6/11/2021) sore, disalah satu titik tampak Siring roboh akibat hujan, terlihat ada rongga di Siring yang roboh itu, disisi lainnya juga terlihat batu gunung yang hanya disusun saja lalu kemudian baru di tempel dengan adukan semen dari bagian luar.
Pekerjaan Proyek terkesan asal-asalan. Karena seharusnya Justru diantara susunan batu itu yang harus di isi dengan adukan semen sebagai bahan pengikatnya. Diduga mengurangi penggunaan bahan material berupa semen dan pasir dari jumlah yang dianggarkan, sehingga bisa menyebabkan kerugian negara.
Tim pun menanyakan kepada pekerja yang sedang bekerja di lokasi, dia mengatakan bahwa selaku mandor disitu bernama Yanto.
" Kalau mandor namanya Yanto, Pak " Kata dia kepada Tim Media.
Kemudian Tim pun menemui Yanto yang sedang duduk disalah satu toko tak jauh dari tempat tersebut.
Yanto menerangkan bahwa proyek tersebut langsung dari Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga, yang dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional ( BPJN) Bangka Belitung (Babel), jadi tidak ada kontraktornya.
"Gak ada kontraktornya Pak, untuk masalah keuangan seperti pembayaran gaji, kita langsung dengan Bu Leni, dari Balai Kementerian PUPR wilayah Propinsi Kep Bangka Belitung" Jelas Yanto.
Mengenai pekerjaan yang terkesan asal-asalan, dia mengatakan bahwa itu hal yang wajar saja. Karena bukan dikerjakan oleh orang yang ahli.
"Harap maklum,karena yang kerja bukan orang yang ahli. Proyek ini untuk masyarakat yang tidak ada pekerjaan, membantu orang yang pengangguran di musim pandemi ini" Kata Yanto.
"Jadi kalau namanya juga bukan orang ahli, wajarlah kalau asal-asalan, kecuali orang ahli boleh disalahkan " Tambahnya lagi.
Tim Media kemudian menemui pengawas proyek, Dani, yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi tersebut. mengenai hal itu, dia mengatakan bahwa pekerjaan tidak terkontrol lagi karena pengawasan dilakukannya sendiri saja.
" Pengawasan semua saya lakukan sendiri, jadi mungkin ada kecolongan, kita sih kalau bisa harus bagus semua. Tapi kadang-kadang tak bisa terkontrol semua, untuk masalah kecolongan itu tidak bisa kita pungkiri " Kata Dani.
Untuk selanjutnya, Tim Media akan menemui Bu Leni dari Balai Kementerian PU untuk mengkonfirmasi mengenai kejelasan seluruh proyek tersebut.(iif).
COMMENTS