Semarang, RK Bandar narkoba bernama Aris Kentir alias Siluman beroperasi di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Namanya mulai viral sejak kasus ...
Semarang, RK
Bandar narkoba bernama Aris Kentir alias Siluman beroperasi di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Namanya mulai viral sejak kasus penangkapan Yn yang diduga sebagai rekayasa penyidik dsri Diresnarkoba Subdit I Polda Jawa Tengah.
Berita terkait :
https://www.radarkriminal.com/2025/09/sengaja-membiarkan-dpo-bandar-sabu.html
https://sindomas.co.id/kasubdit-i-polda-jateng-diduga-rekayasa-kasus-ibu-penjual-kue-dijerat-sebagai-pengedar-narkoba/
https://jelajahperkara.com/skandal-narkoba-polda-jateng-penyidik-diduga-pelihara-bandar-sabu-irt-jadi-kambing-hitam-propam-diminta-tegas/
Kejanggalan demi kejanggalan tampak dalam penangkapan tersebut, dimana Yn yang diminta untuk membeli barang haram jenis sabu sabu tersebut ditangkap seorang diri, sementara yang menyuruh membeli bernama Ragil alias Justo dan penjual bernama Aris alias Siluman tidak ditangkap, tetapi dijadikan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) dalam berkas Yn yang kini sudah P21 dan dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi.
"Jelas aneh, mereka (Justo dan Aris) dibuat sebagai DPO dalam berkas, padahal mereka santai keluyuran di Semarang ini, ada apa sebenarnya,bukankah DPO artinya orang yang tidak diketahui keberadaannya?"ujar Frans Baho pengamat kebijakan pemerintah yang memonitor kasus ini dari awal.
Aris bahkan menelpon awak media ini dan berkata bahwa dirinya sudah pernah 5 kali ditangkap pihak Polda namun tidak diproses hingga persidangan.
"Saya sudah 5 kali ditangkap Polda gak masalah pak"ujar Aris saat komunikasi melalui sambungan seluler.
Bahkan salah seorang pria yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa barang narkoba yang dijual Aris alias Siluman tersebut berasal dari oknum polisi berinisial D.
Pernyataan Aris dan kesaksian pria tersebut semakin menguatkan alasan mengapa sampai saat ini Aris belum ditangkap, terlebih ada pernyataan salah satu oerwira di Subdit I Ditnarkoba Polda Jawa Tengah bernama Wiyoto bahwa mereka akan menangkap Aris sambil menunggu Aris memegang BB (Barang Bukti) yang besar .
"Wiyoto bilang menunggu BB besar, itu kan artinya mereka sebagai penyidik tau keberadaannya,janganlah membodohi masyarakat pak"tukas Frans Baho pria asli Papua yang dikenal suka membantu masyarakat yang dizolimi ini .
Frans Baho berharap Dirresnarkoba Polda Jawa Tengah bisa turun tangan melihat tingkah laku anak buahnya dan tegas mengeluarkan oknum nakal dari satuannya yang bisa berdampak ke reputasinya
"Saya berharap pak Dirnarkoba bisa tegas, saya tinggal di Sorong dan bapak juga pernah menjadi Kapolres di tempat kami, saya doakan bapak bisa diberi ketegasan dalam memimpin, bila memang ini rekayasa lakukan sanksi dan keluarkan oknum nakal tersebut, biar jangan muncul korban seperti Yn lagi di kemudian hari. Anda ditugaskan memberantas narkoba, bukan seperti Yn yang termasuk korban karena tergoda jadi pemakai narkoba. Kalo tidak ada penjual seperti Aris, tidak mungkin ada pembeli pak. Anggota bapak bisa menagkap Aris itu kapan saja ,jangan ikut menutupi kesalahan anak buah bapak ya"lanjut Frans seakan menyampaikan pesan kepada Dirnarkoba Polda Jateng yang pernah menjadi Kapolres di wilayahnya tinggal
Dihubungi melalui chat aplikasi Whatsapp, Dirresnarkoba Polda Jawa Tengah,Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, S.i.k., M.h. , mengatakan bahwa Aris sedang dilakukan pencarian dan meminta agar dibantu memberikan informasi keberadaannya.
(Wandee)


COMMENTS