Banten, RK Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mendorong pencegahan hepatitis A melalui Perilaku Hidup Ber...
Banten, RK
Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mendorong pencegahan hepatitis A melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan. Kampanye ini dilakukan karena penyebaran virus hepatitis A disebabkan oleh perilaku tidak sehat. Pencegahan lainnya termasuk vaksinasi, meskipun tetap perlu didukung dengan gaya hidup sehat, Selasa (21/10/2025)
Ati Pramudji Hastuti mengatakan, “Penyakit ini sering menyerang anak-anak dan bisa menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Meski biasanya tidak berakibat fatal, hepatitis A tetap perlu diwaspadai karena dapat membuat anak lemah dan kehilangan nafsu makan selama berminggu-minggu.,”
“Hepatitis A adalah penyakit infeksi pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Virus ini menyerang sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. Berbeda dengan jenis hepatitis lain (seperti B dan C), hepatitis A tidak menyebabkan infeksi kronis dan biasanya dapat sembuh total dengan penanganan yang tepat,” ucapnya
Ia menambahkan Hepatitis A sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus.
Penularan bisa terjadi karena:
• Tidak mencuci tangan setelah dari toilet.
• Mengonsumsi makanan yang tidak bersih atau air mentah.
• Jajan di tempat yang kebersihannya kurang terjaga.
• Kontak langsung dengan penderita hepatitis A.
Anak-anak sangat mudah tertular, apalagi kalau mereka belum memahami pentingnya kebersihan tangan.
Gejala hepatitis A biasanya muncul 2–6 minggu setelah anak terinfeksi, dan bisa ringan hingga cukup berat.
Beberapa gejalanya antara lain:
• Demam ringan dan badan terasa tidak enak.
• Nafsu makan menurun, mual, atau muntah.
• Warna urine menjadi lebih gelap (seperti teh).
• Warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan (jaundice).
• Perut terasa nyeri, terutama di sisi kanan atas.
• Feses (tinja) tampak pucat.
Pada anak-anak yang lebih kecil, gejala bisa lebih ringan — bahkan kadang tanpa keluhan berarti, tapi tetap bisa menularkan virus ke orang lain.
Tidak ada obat khusus untuk membunuh virus hepatitis A. Pengobatan dilakukan untuk membantu tubuh melawan virus dan menjaga fungsi hati tetap baik.
Yang terpenting adalah:
• Istirahat cukup agar tubuh bisa pulih.
• Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
• Konsumsi makanan bergizi tapi hindari makanan berlemak atau berminyak berlebihan.
• Ikuti anjuran dokter untuk pemeriksaan dan pemantauan fungsi hati.
Dalam sebagian besar kasus, anak dapat sembuh total dalam waktu 4–8 minggu tanpa komplikasi serius.
Pencegahan hepatitis A bisa dilakukan dengan kebiasaan sederhana di rumah:
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.
2. Pastikan makanan dimasak matang sempurna.
3. Hindari jajan sembarangan, terutama di tempat yang tidak bersih.
4. Minum air matang atau air galon yang terpercaya.
5. Vaksinasi hepatitis A.
Vaksin ini bisa diberikan mulai usia 2 tahun dan terbukti efektif mencegah infeksi.
Dengan menerapkan PHBS dan melakukan vaksinasi, kita dapat mencegah hepatitis A pada anak dan menjaga kesehatan mereka
(YEN)


COMMENTS