Radar Kriminal,Sintang 24/01/2021.Kalimantan forest project,atau biasa dikenal dengan KalFor project,berkoordinasi dengan pemerintah kabupa...
Radar Kriminal,Sintang
24/01/2021.Kalimantan forest project,atau biasa dikenal dengan KalFor project,berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten sintang melaksanakan pelatihan diversifikasi produk tenun ikat di desa ensaid panjang.
Pelatihan akan dilaksanakan selama 6 hari,sejak tanggal 23 sampai dengan 28 January 2021.Pelatihan ini di buka oleh sekretaris daerah kabupaten sintang,Dra.Yosepha Hasnah,M.SI.
Pelatihan diversifikasi produk ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penenun dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam kreasi produk turunan tenun ikat di desa ensaid panjang.Sebagai mana diketahui,Desa ensaid panjang telah terkenal sebagai penghasil produk tenun ikat yang berkualitas di kabupaten sintang.
Namun produk yang di hasilkan masih terbatas dalam bentuk lembaran kain,selendang maupun syal.Masyarakat belum terbiasa menghasilkan produk-produk turunan yang lebih menarik dan dapat di pasarkan secara lebih intensif.Melalui pelatihan ini diharapkan para penenun dapat belajar untuk menghasilkan produk tenun turunan yang lebih inovatif,sehingga dapat dijual sebagai souvenir dengan harga yang bervariasi,bersaing,bermanfaat dan mudah untuk di bawa pulang.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan dikabupaten Sintang,Ibu Sekda DRA.YOSEPHA HASNAH,M.SI.,menekankan bahwa pemerintah Kabupaten Sintang menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,"Disatu sisi kita mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat,namun di sisi lain kita harus tetap menjaga kelestarian lingkungan.kata ibu sekda,"menyikapi hal tersebut,kita dituntut untuk terus berinovasi dalam meningkatkan nilai tambah produk yang kita hasilkan,sehingga pendapatan masyarakat dapat semakin meningkat namun eksploitasi terhadap sumber daya alam tetap terkendali dalam batas-batas yang wajah".
Pelaksanaan pelatihan diversifikasi produk tenun ikat ini menjadi bagian dari program pembangunan desa yang difasilitasi KALFOR PROJECT yaitu pendampingan desa yang inovatif dan berkualitas dalam rangka menjaga area berhutan diluar kawasan hutan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.Yayasan Solidaridad Network Indonesia selaku NGO pelaksana program pendamping desa tersebut berkolaborasi dengan LAWE Indonesia dalam menyelenggarakan seri pelatihan ini.
Yayasan Solidaridad berpengalaman dalam pendampingan desa dan peningkatan kapasitas masyarakat,termasuk dalam memotivasi,mendorong dan memperkuat ekonomi desa sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan desa Mandir.Sedangkan LAWE Indonesia merupakan Komunitas Wirausaha Sosial yang Barbados di Yogyakarta,yang berpengalaman dalam mentransformasikan turunan tangan tradisional di berbagai daerah di Indonesia menjadi produk turunan yang fungsional.Aktivitasnya dalam pemberdayaan perempuan menawarkan peluang bagi perempuan untuk dapat mengembangkan potensi diri.LAWE pernah menjadi lokasi tujuan studi banding penenun dari Desa Ensaid panjang yang difasilitasi KalFor Project pada tahun 2019.
Peserta pelatihan melibatkan ibu-ibu penenun dan generasi muda di Desa Ensaid Panjang.sebagian penenun ini pernah studi banding ke Yogyakarta tahun 2019 dan sangat antusias untuk dapat mengembangkan produk tenun ikat di desa ensaid panjang.Sementara pelibatan generasi muda menjadi momen penting untuk memberi kesempatan belajar pada anak-anak muda di desa ensaid panjang agar dapat meneruskan tradisi tenun ikat dan memunculkan kreasi-kreasi baru yang lebih inovatif.
Kegiatan pelatihan diversifikasi produk tenun ikat ini merupakan salah satu bentuk implementasi mekanisme insentif inovatif yang dikembangkan KalFor Project.KalFor merupakan proyek yang di kembankan oleh Ditjen Planologi kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK dengan pendanaan dari Global Environmental Facility (GEF) United Nations Development program(UNDP),sebagaimana Award ID:00085815 project ID:00093330.Tujuan proyek ini adalah untuk membangun penguatan perencanaan pengelolaan Hutan dalam menyelamatkan dan menjaga Hutan (di luar kawasan hutan) beserta jasa ekosistem dan keanekaragamannya yang bernilai tinggi,pada satu kesatuan Landskap dari dataran rendah sampai pegunungan di pulau Kalimantan.
Manfaat proyek ini diharapkan dapat mengembangakan pengelolaan hutan diluar kawasan hutan,termasuk pengelolaan dan perlindungan hutan dalam perkebunan untuk mendukung secara global pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan yang memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati serta mitigasi perubahan iklim.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus covid-19.Seluruh peserta,termasuk undangan yang hadir pada saat pembukaan diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker,mencuci tangan dan menjaga jarak,"Pembukaan pelatihan dihadiri pemerintah Daerah Kabupaten Sintang yang diwakili OPD teknis terkait,Kesatuan Pemangku Hutan ( KPH ) Sintang Utara dan Sintang Timur,Pemerintah Desa Ensaid Panjang beserta Tokok Masyarakat.HADI MULYANI
COMMENTS