Sorong, RK (26/12/2023)Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu sem...
Sorong, RK
(26/12/2023)Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Lebih dari 23 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM)Dan yang tak kalah penting adalah soal biaya, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ini dibiayai oleh Kemendikbudristek dimana Mahasiswa akan diberikan berbagai uang bantuan seperti potongan UKT, uang biaya hidup serta biaya akomodasi untuk setiap bulannya.
Seperti di akhir tahun ini, ada 365 orang mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang akan kembali ke daerahnya masing masing. Mereka datang ke kabupaten Sorong sejak akhir Juli 2023, ditempatkan di UNIMUDA yang terletak di daerah Aimas kabupaten Sorong propinsi Papua Barat Daya.
Kebanyakan mereka merasa kecewa ,apa saja fasilitas yang dijanjikan kepada mereka sebelum berangkat, berbeda jauh sekali dengan apa yang didapatkan selama berada di Sorong.
Adapun keluhan yamg disampaikan dalam bentuk chat wa kepada pengurus isinya seperti dibawah ini
*_Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya selaku salah satu peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 tahun 2023 dengan PT penerima UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG izin menyampaikan beberapa keluhan saya selama pelaksanaan kegiatan PMM di Unimuda Sorong. Keluhan ini berkaitan dengan berbagai sektor mulai dari fasilitas, kesehatan, keselamatan, hingga kenyamanan.
Saya berharap laporan yang saya sampaikan ini bisa dijadikan bahan evaluasi dan menjadi pertimbangan kembali terkait penunjukkan Unimuda Sorong sebagai PT Penerima dalam pelaksanaan Program PMM selanjutnya.
Adapun keluhan yang ingin saya sampaikan adalah :
(ASRAMA)
1. Pembagian Asrama
Sejak awal pengumuman kelolosan, kamu sudah diberikan informasi oleh pihak unimuda bahwasanya mereka menyediakan asrama untuk mahasiswa PMM dengan kapasitas 4-6 orang per kamar. Namun beberapa Minggu sebelum keberangkatan ke PT penerima kami mendapatkan list pembagian Asrama yg tidak sesuai dengan janji awal dimana dalam pembagian tersebut ada 1 kamar yang dihuni oleh 40 orang. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan ekspektasi kami para peserta dan menimbulkan protes di Grup WhatsApp Official.
Kami menyuarakan protes kami melalui grup dan meminta pihak Unimuda untuk merevisi pembagian kamar dan memenuhi janji mereka dimana 1 kamar hanya diisi oleh 4-6 orang.
Waktu pun berlalu hingga akhirnya 1 Minggu sebelum keberangkatan ke PT penerima, revisi list pembagian kamar belum juga di share oleh pihak Unimuda. Kami seluruh peserta kemudian mempertanyakan terkait status pembagian kamar. Hingga akhirnya beberapa hari sebelum keberangkatan pihak Unimuda membagikan list pembagian kamar terbaru. Namun sayangnya pembagian kamar tersebut masih menimbulkan kekecewaan pada kamu karena masih tidak sesuai dengan janji awal. Yang mana dalam list terbaru 1 kamar diisi oleh 22 orang. Masih sangat jauh berbeda dari janji awal yg diberikan yakni 4-6 orang. Informasi ini diberikan beberapa hari sebelum keberangkatan sehingga kami mahasiswa tidak memiliki waktu untuk protes dan terpaksa menerima keputusan yg diberikan
2. Fasilitas Asrama
Selain pembagian kamar, saya juga izin menyampaikan keluhan terkait fasilitas asrama. Yang mana diawal pengumuman kami diinformasikan bahwa akan mendapatkan fasilitas kamar asrama berupa Kasur, Sprei, Kipas, Dapur, Wifi, dan Lemari. Namun saat sampai disini nyatanya tidak semua fasilitas tersebut dipenuhi. Kipas angin baru dipasang di asrama kamar beberapa Minggu setelah kami tinggal di asrama. Itu pun hanya sejumlah 2 buah kipas angin yang diperuntukkan untuk 1 kamar yang berisi 22 orang. Sprei tidak semua mahasiswa mendapatkan fasilitas tersebut, bahkan hari ini ada yang masih belum mendapatkan sprei sama sekali. WiFi baru dipasang di asrama putra pada akhir bulan ke-2 sejak tinggal di asrama dan itupun hanya di sediakan 1 router untuk 4 kamar yg berisikan lebih dari 100 orang. Belum lagi di asrama 3 putri yang WiFi nya tidak berfungsi.
Asrama putra sama sekali tidak mendapatkan fasilitas lemari dan dapur umum. Kami baru mendapatkan fasilitas 1 buah kompor minyak berukuran kecil untuk 1 kamar yg dihuni oleh 22 orang pada bulan ke 4 pelaksanaan PMM. Sementara asrama putri banyak kamar yang tidak memiliki pintu.
Selama hampir 4 bulan pelaksanaan PMM, air Asrama seringkali mati dan juga kotor. Dari 2 kamar mandi di 1 kamar asrama putra, hanya ada 1 kamar mandi yang bisa digunakan karena 1 kamar lagi tidak hidup airnya. Begitupun dengan asrama putri yang mengalami kesulitan air karena sering mati, kotor dan bahkan plafon kamar sampai Roboh dan mengucurkan air yg kotor dan bau hingga mencemari kamar.
4. Keamanan Asrama
Saat awal datang ke PT penerima, mahasiswa putri yang tinggal di asrama 3 mengalami pencurian. Dimana banyak HP dan uang mahasiswa yang hilang. Meskipun akhirnya kejadian ini sudah dibantu untuk diatasi oleh pihak unimuda namun tetap saja mereka telah gagal memberikan rasa aman diawal kedatangan kami.
3. Harga Asrama
Diawal informasi yg diberikan bahwasanya harga asrama adalah 300rb perorang dengan pembagian 4-6 orang per kamar. Setelah melihat pembagian kamar dan fasilitas yang diberikan, kami menuntut untuk adanya pengurangan harga asrama sesuai dengan kondisi yang ada. Namun sayangnya, bukannya mendapatkan penurunan harga asrama pihak kampus justru menaikkan harga asrama menjadi 400rb untuk mahasiswa yang mendapatkan pembagian kamar 4-6 orang. Padahal seharusnya mereka yg mendapatkan kamar yg berisi 4-6 orang tetap membayar sebesar 300rb sementara yg lain harusnya cukup membayar dikisaran 100-250rb.
(AKADEMIK)
Selama 4 bulan pelaksanaan PMM di Unimuda Sorong terhitung hanya beberapa kali kami mahasiswa pergi belajar ke kampus. Kegiatan belajar mengajar hampir tidak pernah terjadi. Banyak mahasiswa yang tidak masuk karena alasan dosen yang sibuk mengurus hal lain, dosen yg mengganti jadwal secara tiba-tiba, dosen yang tiba-tiba tidak masuk, bahkan mahasiswa yang kena PHP oleh dosen karena sudah datang ke kampus tetapi dosen tidak hadir. Banyak juga mahasiswa yang tidak melaksanakan UTS maupun UAS karena tidak ada info dari dosen yang bersangkutan. Hanya beberapa dosen yang memberikan materi dan tugas sementara yang lainnya tidak ada kejelasan sama sekali.
Padahal, tujuan awal dari mendaftarnya kami pada program ini adalah untuk merasakan belajar di kampus lain, mendapatkan pengalaman akademik yang berbeda. Namun pihak UNIMUDA justru gagal memenuhi hak kami sebagai mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak.*
_
Awak media ini mencoba menghubungi untuk bertemu dengan pihak penanggung jawab .
Menurut Aldila sebagai penanggung jawab, untuk masalah tempat tinggal seharusnya tidak ada masalah, karena sudah diumumkan sebelum berangkat , hanya beberapa mahasiswa yang merasa kecewa , justru hingga program ini selesai dan mereka akan kembali ke daerahnya masing masing, masih ada beberapa mahasiswa yang belum menyelesaikan pembayaran untuk tempat tinggalnya .
Adapun kekurangan dalam pelayanan diakui oleh Aldila, dan itu akan dijadikan sebagai evaluasi untuk perbaikan di program mendatang.
Permasalahan ini juga sudah sampai ke Robert Kardinal sebagai anggota DPR RI yang berasal dari Sorong, dan beliau memang menjabat sebagai anggota di komisi X. Komisi X DPR RI mempunyai ruang lingkup tugas di bidang pendidikan, olahraga dan sejarah.
Saat di konfirmasi Robert Kardinal meminta data yang valid dan berjanji akan turun ke lapangan untuk mengecek dan menurunkan tim agar mengetahui permasalahan yang terjadi.
(RP)
COMMENTS