BANGKA, RK - Kegiatan pendalaman alur muara air kantung Sungailiat, Kabupaten Bangka, Propinsi Kep Bangka Belitung yang dikerjakan oleh piha...
BANGKA, RK - Kegiatan pendalaman alur muara air kantung Sungailiat, Kabupaten Bangka, Propinsi Kep Bangka Belitung yang dikerjakan oleh pihak Inkopal dikunjungi oleh Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehidupan (KLHK) pada hari Rabu (31/8/2022). Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bangka, Kaling Parit Pekir dan sejumlah nelayan.
Sangkala, seorang nelayan yang tinggal di Lingkungan Parit Pekir yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menginginkan agar gundukan pasir yang ada di kanan kiri bibir muara dapat diangkut secepatnya. Menurutnya, gundukan pasir itu menjadi salah satu penyebab terjadinya pendangkalan di muara selama ini.
"Meskipun di muara ini di lakukan pengerukan akan tetapi jika gundukan pasir itu tidak dipindahkan maka pengerjaan ini akan sia-sia. Jadi akan selamanya tidak ada penyelesaiannya," Ujar Sangkala.
Ia menegaskan jika kemauan dari nelayan adalah alur dikeruk dan pasir dipindahkan ke tempat lain. Melihat saat ini adanya pengerjaan pembuatan alur muara yang baru, dirinya menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Inkopal sudah bagus.
"Saya dapat informasi kalau tim KLHK datang kesini karena adanya laporan yang mengatasnamakan nelayan, itu bukan nelayan, itu hanya nelayan di warung kopi saja. Kalau semua nelayan disini mendukung aktivitas pengerukan alur muara ini, saya mendukung sepenuhnya perusahaan yang ditunjuk oleh Inkopal," Tegasnya.
Lebih lanjut, Sangkala mengatakan yang terpenting adalah perusahaan yang saat ini diberikan kesempatan memiliki progres. Ia pun bisa memaklumi jika saat ini hasilnya masih belum terlihat karena perusahaan belum lama bekerja.
"Kami berharap, kedepannya nelayan bisa kembali bebas keluar masuk di muara air kantung ini," Pungkasnya.
Sementara itu, Endang nelayan lainnya yang juga hadir dalam kegiatan itu menjelaskan jika pihaknya tidak mempermasalahkan bagi siapapun atau perusahaan manapun yang ingin bekerja mengeruk alur muara. Dirinya juga menyempatkan memberikan ucapan terimakasih kepada perusahaan yang ditunjuk Inkopal karena telah bekerja keras untuk bekerja melakukan pendalaman alur.
"Tapi, bagaimana caranya untuk agar kedua gundukan pasir itu disingkirkan. Karena gundukan pasir itu akan terus menjadi penyebab pendangkalan," imbuhnya.
"Kami sebagai nelayan ini hanya minta bisa keluar masuk muara selama 24 jam tanpa ada kendala. Tolonglah selesaikanlah permasalahan ini. Nah, kalau ada nelayan yang lapor itu ku rasa bukan nelayan air asin tapi nelayan warung kopi. Jadi yang nelayan ngelapor itu, bisa ketemu dengan saya langsung," Tukasnya. (Andu)
COMMENTS