PACITAN, RADAR KRIMINAL Tambak udang vaname belakangan ini memang sedang naik daun diPacitan Jawa timur. Sehingga, tak heran jika banyak i...
PACITAN, RADAR KRIMINAL
Tambak udang vaname belakangan ini memang sedang naik daun diPacitan Jawa timur. Sehingga, tak heran jika banyak investor lokal maupun luar pacitan mengincar dan terjun dalam bisnis tambak udang.
Hanya saja, saking negebetnya menjadi pengusaha tambak udang vaname, sebagian investor mengabaikan status lahan dan persoalan limbah tambak udang mereka.
Tak jarang, hutan lindung dan konservasi juga dihancurkan dan diganti dengan puluhan bahkan ratusan kolam tambak udang.
Selain itu, limbah yang seharusnya dikelolah dahulu dalam sistim Amdal terpadu, namun jarang mereka lakukan. Limbah bekas makan dan obat-obatan dari tambak, langsung dialirkan ke laut melalui pipa-pipa ataupun bandar/selokan kecil.
Seperti halnya di Desa Sidomulyo kecamatan ngadirojo Kabupaten pacitan, Tepatnya di sebelah pantai Soge.
Diketahui, pada bulan lalu telah diberitakan dalam salah satu media online di Pacitan, karena sistem pengelolaan limbah yang tidak sesuai prosedur yang di tentukan oleh peraturan yang ada, akan tetapi pihak DLH Pacitan hanya menjawab masih dikordinasikan sampai hari ini.
Ketika awak media mencoba melihat akses keluarnya limbah dari tambak udang tersebut. Terlihat bahwa air dari kolam tambak udang langsung mengalir ke bandar kecil yang sengaja dibuat, yang kemudian air limbah ini keluar menuju pantai dan itupun terlihat jelas dari tepi jalan lintas selatan (JLS).
Ketika awak media mencoba mendekat, Bau busuk air limbah ini sangat terasa, ditambah warna hitam dan hijau air limbah yang dialirkan tersebut membuat air laut tercemar.
Dengan adanya pengusaha tambak udang Vaname di Pacitan yang kurang memperhatikan aturan tersebut pihak dinas lingkungan hidup DLH kabupaten Pacitan terkesan tutup mata.
Akibat ulah para pemilik ataupun pengurus tambak udang yang membuang limbah langsung ke laut tanpa pengolahan Amdal, kini mulai dirasakan dampaknya bagi masyarakat dan nelayan, juga bagi para investor tambak udang itu sendiri.
Dampak yang dialami nelayan sudah kesulitan mendapatkan ikan di pinggir pantai. Pasalnya, gara-gara limbah tambak udang yang dibuang langsung ke laut, telah membuat ikan dan yang lainnya tidak bisa hidup di pinggir pantai.
Salah satu warga sekitar yang enggan disebut namanya mengatakan, saya berharap kepada pengusaha tambak udang untuk mengelolah limbah, agar saat dibuang sudah bersih dari limbah, sehingga air yang ditumpahkan ke laut sudah bersih dari viirus maupun bakteri-bakteri.
“Tolonglah Pak Bupati sidak dan stop tambak udang yang melanggar aturan, Kepada pak Kapolres kami juga minta pengusaha ataupun pengurus tambak udang yang membuat limbah langsung ke laut diproses dengan semestinya.
(Son/yud)
COMMENTS