PACITAN_RADARKRIMINAL – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di dusun klitik Desa Kasihan, Kecamatan Teg...
PACITAN_RADARKRIMINAL
– Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di dusun klitik Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa timur dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya, Proyek PAMSIMAS yang dibangun pada tahun 2024 lalu melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang diketuai kepala dusun klitik desa kasihan tersebut diduga tidak berfungsi atau tidak memenuhi azas manfaat sesuai fungsinya, yaitu sebagai akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih yang layak. Namun, sebagian warga tidak merasakan azas manfaat sesuai yang diharapkan.
Hal ini diduga adanya indikasi praktek lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan. Dimana pelaksanaanya, diduga tidak melalui perencanaan yang matang dan tidak sesuai Petunjuk Teknis (Juknis), yang lebih berdampak pada tidak terpenuhinya azas manfaat.
Pamsimas adalah salah satu program andalan nasional (Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat, namun sampai saat ini belum bisa dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.
Program Pamsimas yang berada di dusun klitik tersebut selesai di bangun pada Akhir tahun 2024 kemarin, dengan informasi anggaran sekitar 750 juta rupiah yang pengerjaannya di lakukan secara swakelola.
“Kalau masalah Pamsimas ini dulu ceritanya sekitar awal tahun 2024 pihak desa menyampaikan kepada warga apabila akan ada anggaran untuk pembangunan Pamsimas dengan anggaran kurang lebih 750 juta mas, tetapi Sampai pembangunan selesai sampai sekarang masyarakat belum merasakan manfaat air bersih dari program tersebut, karena airnya tidak mengalir.”ungkap warga
Sementara, Sutik ketua (KSM) yang juga selaku kepala dusun klitik saat dikonfirmasi melalui saluran WhatsApp mengatakan bahwa memang benar sampai hari ini air belum mengalir ke rumah warga.
"Iya mas benar, karena kita masih mencari mata air lain yang radiusnya dekat dengan bak penampungan agar nantinya bisa menambah jumlah pemanfaat apabila debit air sudah memenuhi target," jelasnya
(Rabu,9/04/2025).
Lanjutnya, Sebenarnya kita sudah menemukan titik mata air yang akan kita tarik ke bak penampungan. Tetapi, kita masih kekurangan pipa untuk mengalirkan air ke bak penampungan dengan panjang ±200 meter dari titik mata air yang baru,"Paparnya.
Dengan anggaran ratusan juta rupiah yang bersumber dari APBN TA 2024, Namun realisasi dilapangan yang bisa dikatakan belum sesuai harapan masyarakat wajib kita awasi bersama dalam pengalokasian anggarannya.
Dengan adanya hal seperti ini, diharapkan untuk APH (Aparat penegak hukum) dan APIP (Aparat pengawasan intern pemerintah) untuk segera meninjau kegiatan Pamsimas yang ada di desa kasihan agar supaya masyarakat bisa merasakan manfaat dari program unggulan pemerintah.
Apabila ditemukan penyelewangan anggaran oleh APH diharapkan segera diproses seseuai prosedur undang-undang yang berlaku.
(son)
COMMENTS