Labuhan Batu, Radarkriminal Diduga kuat ada konspirasi antara Kades dengan Ketua BPD(Badan Permusyawaratan Desa) N2 Aek Nabara,untuk merampa...
Labuhan Batu, Radarkriminal
Diduga kuat ada konspirasi antara Kades dengan Ketua BPD(Badan Permusyawaratan Desa) N2 Aek Nabara,untuk merampas aset kelompok tani berupa ternak lembu.Informasi yang dihimpun ternyata aset kelompok tani sudah berpindah tangan kepada Ketua BPD Sumarno.
Tidak tahu bagaimana jalan ceritanya ternak lembu tersebut bisa berpindah ke tangan kepada ketua BPD.Ketika dikonfirmasi terkait bagaimana jalan ceritanya kenapa ternak lembu tersebut bisa ke tangan ketua BPD. Beliau malah mengajak awak media duduk bareng bertiga dulu dengan pak Kades, sebab beliau takut salah menjawab bisa menimbulkan fitnah.
"Duduk bareng dululah kita bertiga bang ama pak kades, bukan apa apa nanti aku salah ngomong takutnya jadi fitnah"ujar Sumarno."Tapi kuhubungi dari tadi pak kades nggak mau ngangkat, akupun bingung nengok pak kades bang"ujarnya lagi melalui Whass App kamis 18/9/2025.
Cukup aneh memang program kelompok tani Desa N2 Aek Nabara ini, pengadaan ternak Lembu dari Dana Desa untuk kelompok tani,tapi kelompok taninya ntah dimana.Berkali kali didatangi kekantor desa dipernah bisa dijumpai, dihubungi melalui Whass App beliau sudah memblokir nomor wartawan.
Diberitakan sebelumnya Diharapkan APIP dan APH panggil kades dan pengurus kelompok tani terkait ternak lembu yang kemungkinan sudah di jual.
Dugaan penjualan ternak lembu aset kelompok tani di Desa N2 Aek Nabara, memicu perhatian publik. Isu tersebut mencuat setelah informasi soal bahwa tidak diketahui siapa kelompok taninya.
Berkali kali Kades N2 Aek Nabara di datangi kekantornya tidak pernah ada di tempat,dihubungi melalui Whass App beliau memblokir nomor.
Hasil konfirmasi dengan warga bahwa ternak lembu didusun 2 yang awalnya 8 ekor sekarang menjadi 3 ekor.sementara didusun 1 awalnya 10 ekor tetap menjadi 10 ekor.Berarti ternak lembu kelompok tani bukan berkembang malah habis."Setahuku lembu didusun 2 tinggal 3 ekor bang, klo yang didusun 1 setauku itulah yang dijaga ketua BPD"ujarnya keawak media.
"Tapikan aneh bang.. Masak ternak lembu udah 4 tahun masih kecil kecil, lah induk awalnya kemana..'?ujar warga yang enggan dicantumkan namanya."Klo yang didusun 2 coba tanya pak mudimlah, setauku ada ama dia itu lembunya"ujarnya lagi ke awak media.
Beliau juga menyoroti lemahnya pelaporan dari kelompok tani penerima bantuan. Menurutnya, seharusnya perkembangan ternak wajib dilaporkan secara rutin. Terlebih lembu indukan yang diberikan sejak 4 tahun lalu, seharusnya telah melahirkan.
Maka diharapkan kepada APIP melalui inspektorat daerah atau APH(Aparat Penegak Hukum),bisa kajari Rantau Prapat atau Polres Labuhan Batu melalui Unit Tipikornya,agar memanggil Kades serta pengurus kelompok tani desa N2 Aek Nabara.Supaya jelas kemana semua sebetulnya ternak lembu desa N2 Aek Nabara
Di beritakan sebelumnya. Aset kelompok tani desa n2 Aek Nabara sebagian raib ntah kemana.
Program pengadaan ternak sapi dengan belanja dari dana desa N2 Aek Nabara,Kabupaten Labuhan Batu, Sumut, diduga syarat kepentingan dan diduga terjadi penyimpangan. Salah satunya tidak tepat sasaran dan diduga ladang basah sejumlah pihak yang berkompeten.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media dilapangan, hari ini senin 15/9/2025 tidak diketahui siapa ketua kelompok taninya.Pertanyaannya kemana ternak lembu itu sekarang dan siapa yang bertanggung jawab.
Ditahun 2021 Desa N2 Aek Nabara ada mengalokasikan dana desa berkisar 200 jutaan untuk pembelian 18 ekor sapi.Dengan pembagian dusun 1ada 10 ekor dan dusun 2 ada 8 ekor.Setelah 4 tahun berjalan ternak lembu tersebut ntah kemana semua.
Sementara itu Kepala Desa Dwi ade syahputra belum bisa dikonfirmasi terkait kemana raibnya ternak lembu tersebut sebab beliau sudah memblokir nomor wartawan. Coba didatangi kekantornya ternyata kantor desanya dudah tutup pada pukul 2.32. Wib.(Sorta) Berdambung..
COMMENTS