Kadinsos Kota Tasikmalaya Bikin Gaduh, Akhirnya Mengaku Khilaf ! LBH MERAH PUTIH TASIKMALAYA; "Kata Maaf Paling Enak Diucapkan Setelah Kita Melakukan Kesalahan"

Kota Tasikmalaya, RadarKriminal. Sikap arogan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tasikmalaya terhadap masyarakat baru-baru ini menuai gelom...

Kota Tasikmalaya, RadarKriminal.

Sikap arogan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tasikmalaya terhadap masyarakat baru-baru ini menuai gelombang kritik dan kecaman. Perilaku yang dinilai tidak pantas ditunjukkan oleh seorang pejabat publik itu sempat memicu kegaduhan dan kekecewaan luas.

Ironisnya, setelah tekanan publik semakin menguat, Kadinsos akhirnya hanya beralasan bahwa tindakannya tersebut merupakan sebuah kekhilafan. Pengakuan ini dianggap sebagian kalangan sebagai bentuk tanggung jawab yang setengah hati, karena tidak disertai langkah nyata perbaikan kinerja maupun sikap.

Publik menilai, alasan “khilaf” tidak bisa menjadi tameng untuk menutupi arogansi pejabat yang seharusnya mengemban amanah sebagai pelayan masyarakat. Seorang pejabat publik mestinya menjaga tutur kata, sikap, dan tindakan, bukan justru mempermalukan institusi pemerintahan dengan perilaku yang tidak patut.

Endra Rusnendar, S.H., selaku Pembina YLBH Merah Putih Tasikmalaya, menegaskan:

“Kata maaf itu paling enak diucapkan setelah kita melakukan kesalahan, ini yang terjadi adalah setingkat Seorang kepala dinas Pemerintahan daerah, eselon II lagi, beliau ini berbicara atas nama jabatan, bukan pribadi. Maka sudah seharusnya menunjukkan etika, sopan santun, dan komunikasi yang santun kepada masyarakat. Jika hal mendasar ini tidak bisa dijaga, lebih baik Walikota Tasikmalaya mengevaluasi karena mencederai marwah pemerintah daerah.”

Sejumlah elemen masyarakat juga mendesak Wali Kota Tasikmalaya untuk segera mengambil langkah tegas dengan mengevaluasi jabatan Kadinsos, agar peristiwa serupa tidak kembali mencoreng wajah pemerintahan daerah.

Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa pejabat publik harus berani berubah dan menegakkan etika, atau siap untuk ditinggalkan.

- Endra R