Sorong, RK (03/10/2024) Pria bernama Awal (24) yang tinggal di dekat Gor jalan Baru kita Sorong, beberapa minggu lalu dikabarkan hilang ten...
Sorong, RK
(03/10/2024) Pria bernama Awal (24) yang tinggal di dekat Gor jalan Baru kita Sorong, beberapa minggu lalu dikabarkan hilang tenggelam karena kecelakaan saat kerja. Namun sang istri tidak percaya kalau suaminya meninggal karena kecelakaan, perasaannya mengatakan bahwa suaminya dibunuh oleh rekan kerjanya.
Setelah mendengar informasi dari rekan rekan kerja Awal, dan melihat banyak kejanggalan kejanggalan dari rekan kerja yang memberi informasi kepada dirinya, istri Awal yakin ada rencana jahat yang menghilangkan suaminya.
Tim dari Polairud sudah berusaha bersama Tim SAR untuk mencari jenazah Awal di sekitar laut tempat kejadian, karena berdasarkan kesaksian rekan rekannya sebanyak 7 orang, Awal dikatakan terjatuh saat mengurus perahu di bagan. Usaha pencarian itu dilakukan selama beberapa hari, karena tidak menemukan akhirnya usaha itu dihentikan, dan Awal dinyatakan tenggelam akibat kecelakaan kerja.
Namun beberapa kejanggalan seperti status HP Awal yang dikatakan sempat terbaca sang istri yang menceritakan sedang ada masalah berat saat itu, tiba tiba terhapus setelah HP dikembalikan oleh Ak salah satu tekan kerja Awal, dan anehnya lagi saat ditanya mengapa HP itu tidak langsung diserahkan ke keluarga, Ak mengatakan bahwa HP tersebut diminta Tim SAR untuk diperiksa, padahal saat ditanyakan kepada Tim SAR dikatakan tidak pernah meminta dan memegang HP tersebut.
Kakak perempuan Awal juga beberapa kali seperti kemasukan arwah dari Awal, dan saat itu sangat kakak berkata bahwa Awal bukan mati karena kecelakaan, melainkan dibunuh oleh 7 orang dan dibuang ke laut.
"Jangan cari cari saya lagi, saya sudah hancur lebur" demikian salah satu kalimat yang diucapkan sang kakak saat kemasukan.
Ada juga tetangga yang tidak begitu kenal dengan Awal, namun ikut kerasukan dan mengatakan hal serupa bahwa Awal dibunuh oleh 7 orang.
Berdasarkan dugaan tersebut, keluarga Awal mendatangi kantor Polairud yang berada di pelabuhan Dom kota Sorong, dan mencoba menceritakan hal tersebut. Pihak Polairud mengatakan rasa turut berduka, dan menyarankan bilamana ada dugaan seperti yang dimaksud agar membuat laporan di kantor Polresta Sorong agar bisa ditangani oleh penyidik.
Keluarga didampingi oleh kuasa hukum Simon Maurits Soren, SH, keesokan harinya pergi menuju ke Polresta Sorong.
Info terakhir akan ada saksi yang mau bicara ke polisi bahwa memang Awal dibunuh, tetapi sepertinya masih ada rasa ketakutan karena ada ancaman terhadap diri saksi tersebut.
(RP)
COMMENTS