SIMALUNGUN,RadarKriminal.Com Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap I dan II Tahun 2021 yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Nagori ...
SIMALUNGUN,RadarKriminal.Com
Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap I dan II Tahun 2021 yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Nagori Dolok Parriasan Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun diduga bermasalah dan penuh misteri. Tiga puluhan Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) yang namanya dicoret ancam Demo Pangulu Nagori Parriasan Ronatio Silalahi SH.
Informasi dihimpun dari puluhan warga setempat yang tidak mendapatkan BLT DD tahap 1 dan 2 ini saat sedang gelar musyawarah pada salah satu kedai kopi di Dusun Simpang Pangkalan Buntu bahwa Pangulu membagikan BLT DD tahap 2 bersama Aparat Nagori ke rumah-rumah warga secara sembunyi - sembunyi pada malam hari Kamis (16/7) tidak transparan.
" Pembagian BLT DD tahap 2 tidak digelar di Kantor Pangulu pada jam kerja seperti biasanya. Melainkan aparat Nagori mendatangi rumah warga satu persatu pada malam hari. Ada apa, kenapa,dan mengapa," beber BS penuh tanda tanya.
Disampaikan juga bahwa hasil musyawarah tiga puluh warga yang dicoret namanya telah sepakat ancam demo Pangulu (Kades) Ronatio. Kemudian mengumpulkan tanda tangan sebagai bukti keberatan mereka serta akan melaporkan oknum Pangulu ke Kejaksaan Negeri Simalungun.
" Kami sepakat akan gelar aksi ke kantor Pangulu sekaligus membuat pengaduan ke Aparat Penegak Hukum, alam hal in Kejaksaan Negeri Simalungun karena diduga oknum Pangulu main main dengan BLT dan adanya unsur penyelewengan," ucap DL.
Diketahui pada pembagian BLT DD tahap I pada Selasa (15/6) lalu di Nagori Dolok Parriasan, penerima BLT DD sebanyak 96 KPM sebesar Rp 206 000/KPM, katanya itu sudah hasil musdus (musyawarah dusun). Pada hal sesuai dengan peraturan Kementerian Desa per KPM seharusnya menerima BLT DD sebesar Rp 300.000.
"Anehnya baru hitungan menit Dana bantuan tersebut ditarik kembali dari tangan warga oleh aparat desa atas anjuran Pangulu tanpa alasan tidak jelas, kemudian ke esokan harinya Rabu (16/6) dibagikan lagi," ungkap MA.
Yang lebih mengecewakan warga saat pembagian BLT DD pada Selasa (15/6) KPM berjumlah 96 KK. Namun setelah dibagikan kembali pada Rabu (16/6) jumlah KPM berkurang menjadi 66 KK.
Miris salah satu warga dusun simpang Pangkalan Buttu Nagori Dolok Parriasan JM mengatakan bahwa saya tidak kebagian BLT DD hanya karena saya tidak menyerahkan Surat pernyataan tidak keberatan dengan hasil Musyawarah Dusun (Musdus).
"Sebelumnya saya selalu dapat BLT DD tersebut namun hanya karena saya tidak ikut rapat Musdus dan tidak bersedia menandatangani surat pernyataan tidak keberatan dengan pembagian BLT tersebut maka Pangulu Ronatio mengatakan saya tidak kebagian lagi saat saya mendatangi Kantor Pangulu pada Selasa (15/6). Ada empat orang kami yang tidak menyerahkan surat tidak Keberatan tersebut. Anehnya beberapa ada juga yang sudah menyerahkan Surat Pernyataan Tidak Keberatan namun tidak kebagian BLT DD," tukas JM.
Ketika Pangulu Nagori Dolok Parriasan Ronatio Silalahi dikonfirmasi Minggu (1/8) sekira jam 17.30 terkait hal ini melalui pesan singkat WhattApp belum bersedia memberikan penjelasan.
Adapun namanya yang di coret oleh Pangulu Ronatio adalah Lesmaria Purba,Kastina Sibarani,Darwin Manik,Benget Sijabat,Benar P. Manurung,Dewi S.Sibarani,Siti J,Rolan Panjaitan,Janti Manurung, Bersinar Siburian,Bintang P.Simanjuntak,Mangasi Ambarita,Erfin Raja Gukguk,Jepri Marpaung,Zaenal,Adi Sujatman,Asni,Basaria Pnajaitan,Budi TeguhTeguh Ngatiar,M segar Sentono dan masih banyak yang lain.
Sementara Pangulu Nagori Dolok Parriasan Ronatio Silalahi dikonfirmasi Minggu (1/8) sekira jam 17.30 terkait hal ini melalui pesan singkat WhattApp belum bersedia memberikan penjelasan.
Penulis MaT. W
TORO . GEA
COMMENTS