Muara Enim,RK Muara Enim sempat dihebohkan diduga lantaran perbuatan oknum pengusaha batubara ilegal di Kabupaten Muara Enim yang arogansi, ...
Muara Enim,RK
Muara Enim sempat dihebohkan diduga lantaran perbuatan oknum pengusaha batubara ilegal di Kabupaten Muara Enim yang arogansi, melakukan keributan di room karaoke salah satu hotel ternama di Muara Enim (GZ)m
Diketahui pria yang melakukan pemukulan atau oknum yang membuat keonaran di tempat hiburan hotel GZ tersebut adalah warga sipil dan sekaligus bos penambangan tanpa izin (PETI) atau penambang batubara ilegal yang berlokasi didesa Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim berinisial BB.
Walaupun pristiwa ini terkesan ingin ditutup – tutupi karena disinyalir oknum pelakunya memiliki banyak uang, tapi telah diketahui kalayak banyak serta dari pemberitaan media online yang beredar bahwa telah terjadi keributan berupa aksi penganiayaan disalah satu hotel Muara Enim (GZ) Provinsi Sumatera Selatan pada Jum’at malam (03/02/2023)
Dilansir dari media berita online mitrapolri.com (09/02/2023) disinyalir biang kerok keributan tersebut dilakukan oleh seorang Oknum pengusaha batubara PETI (Penambangan Tanpa Izin) berinisial BB
Diduga pengusaha batubara ilegal itu tanpa sebab yang jelas sudah melakukan pemukulan terhadap tamu hotel yang sedang bernyanyi di salah satu ruangan Zufam Karaoke D’Icon hotel GZ kota Muara Enim Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun para awak media, diduga oknum pengusaha batubara PETI berinisial BB tersebut bukan juga sudah melakukan penganiayaan, tapi juga juga sudah mengeluarkan senjata api saat membuat keributan.
Ada informasi menyebutkan bahwa oknum BB yang merupakan pelaku penganiayaan dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi minuman beralkohol tinggi dan juga diduga dalam kondisi menggunakan narkoba.
Bahkan dilansir media berita online pristiwa.com, pada kejadian itu dikabarkan ada suara tembakan di hotel Grand Zuri yang diduga berasal dari sumber penyebab keributan.
Disinyalir ada penggunaan senjata api ilegal pada kejadian ini Namun informasi ini terkesan ditutupi, karena setelah dikonfirmasi melalui saksi mata, RR dan FR, mereka mengatakan tidak mengetahui.
Pihak dari the aicon Grand Zuri atau Ladys Company berinisial RR dan FR membenarkan adanya pristiwa keributan pada malam itu. Menurut kedua Nara sumber ini, tak ada angin dan tak ada hujan, BB diduga sengaja membuat keributan dan kegaduhan di room karaoke hotel.
RR yang merupakan Salah satu Pemandu Lagu (PL) menceritakan bahwa ada kejadian itu saat dirinya sedang menemani tamunya baru sekitar 10 menit dan minum 1 gelas
Tiba – tiba datang lah oknum tersebut masuk ke dalam ruangan karaoke langsung mengamuk serta memukul 3 orang tamu.
Diduga tamu yang menjadi korban pemukulan itu merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) berasal dari Kota Palembang. RR menduga oknum berinisial BB tersebut sedang dalam kondisi mabuk.
Senada juga diceritakan salah seorang Waitress berinisial FR . Ia menjelaskan bahwa memang seperti itu kejadian yang menimpa 3 orang oknum korban pemukulan tersebut.
“Kami juga sempat menjadi korban kekerasan yang mana membenturkan kepala saya ke dinding di depan bar bersama rekan saya berinisial TG padahal tidak ada salah karena kami hanya bekerja saja menjalankan tugas,” katanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun kasus ini sudah ditangani Polres Muara Enim untuk ditindak lanjuti. Namun saat ini, kasus ini terkesan hilang tanpa kelanjutan. Dan hal ini menjadi pertanyaan warga Muara Enim.
Salah satunya, Adamri, salah seorang aktivis Muara Enim yang ikut memantau kasus ini, juga mempertanyakan bagaimana kelanjutan kasus ini. Karena kata Adamri pristiwa ini sudah terlanjur
diketahui masyarakat banyak, jadi harus ada kejelasan. Apalagi kata Adamri pada pristiwa itu sudah ada aksi koboy penyalahgunaan senjata api yang diduga ilegal serta melakukan penganiayaan.
” Menurut saya, kasus yang terjadi di Hotel Grand Zuri Muara Enim tersebut merupakan kasus besar, karena diduga ada penembakan senjata api yang melibatkan oknum pengusaha batubara ilegal di Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Kasus ini menjadi tantangan bagi penegak hukum di Muara Enim untuk ditindak lanjuti, siapapun pelakunya harus ditindak sesuai hukum yang berlaku” tegas Adam.
Padahal lanjut Adamri lagi, dirinya juga sudah mendengar kabar bahwa pelakunya (BB) sudah berhasil diamankan Polres Muara Enim. Dan yang menjadi pertanyaan baginya selang beberapa hari adalagi informasi bahwa pelakunya (BB) sudah dibebaskan.
Adamri juga menyinggung bahwa dari postingan medsos dan pemberitaan, pelaku BB sudah merayakan pesta pora berupa syukuran dengan memotong sapi beberapa ekor serta banyak mengundang orang disinyalir untuk merayakan kebebasannya itu.
” Menurut kami kasus ini harus diperjelas lagi bagaimana kelanjutannya, agar tidak menimbulkan opini opini liar di masyarakat, serta dapat menimbulkan preseden buruk bagi penegakan hukum di Kabupaten Muara Enim,” kata Adam.
” Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, kalau ada pelanggar hukum, ya hukum harus ditegakkan, jangan tebang pilih,” Pungkasnya.
Sementara itu terkait kasus ini, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi saat dikonfirmasi awak media ke nomor +62 821-37-77Rabu (29/03/2023). Hingga berita ini ditayangkan tidak memberikan jawaban. (Soni Avandi)
COMMENTS