Sorong, RK (02/01/2024) Hingga saat ini, trauma masih dirasakan oleh beberapa mahasiswa program PMM 3 (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) yang s...
Sorong, RK
(02/01/2024) Hingga saat ini, trauma masih dirasakan oleh beberapa mahasiswa program PMM 3 (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) yang sudah kembali dari Unimuda Sorong. Salah satu mahasiswi bahkan menceritakan bagaimana mereka sudah merekam video seakan akan itu video terakhir mereka saat perahu bocor membawa mereka di laut.
Saat itu mereka sedang melakukan kegiatan modul 16 tentang kontribusi sosial dan berangkat menuju fafanlap, dan kisah kapal over kapasitas ini ketika perjalanan kembali ke Sorong.
'Kami semua di perahu yang seharusnya muat 30 orang, diisi 45 orang, dan perahu bocor karena pecah menabrak karang, kami harus membuang air yang masuk kedalam , sambil kami membuat video dan bayangkan itu video kami di akhir hidup kami" ujar mahasiswi yang meminta tidak disebutkan namanya karena takut berpengaruh ke nilai yang akan didapatkannya.
Beberapa perahu saat itu membawa rombongan mahasiswa dan pengurus dengan jumlah kurang lebih 400 orang dari fafanlav menuju kampung Folley, selanjutnya mereka semua diangkut dengan kapal Sabuk Nusantara 45. Kapal ini menurut informasi dari Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Ronal Rumayau, hanya memiliki kapasitas 145 orang, namun malam itu tanggal 23 Desember 2023 diatas kapal itu lebih 400 orang yang akan dibawa menuju Pelabuhan Rakyat di Sorong.
Dari keterangan Ronal Rumayau menjelaskan bahwa seharusnya rombongan dibagi 2 kloter, sebagian naik kapal Sabuk Nusantara 45 dan sebagian lagi tanggal 26 Desember 2023 naik kapal Sabuk Nusantara 61, dia tidak mengetahui sama sekali bahwa rombongan berubah jadwal dan hanya naik 1 kapal saja.
"Itu sangat berbahaya, karena alat keselamatan saja seperti life jacket sudah pasti tidak tersedia" ujar Ronal.
Wisnu sebagai kepala MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) mengatakan alasan bahwa mereka berangkat dengan satu kapal walaupun harus berdesakan karena linimasi program, dimana bila menunggu kloter kedua maka ada kemungkinan tiket pesawat yang sudah dibeli untuk tanggal 27 Desember 2023 akan hangus.
Berbeda penjelasan Ronal Rumayau kepada media, menurut Wisnu , Ronal dari pihak KSOP menjelaskan kepadanya bahwa kapasitas kapal Sabuk Nusantara 45 bisa menampung 300 orang lebih sesuai dengan tempat tidur yang ada, tapi kepada mereka hanya diberi kuota 150 orang.
Wisnu sebagai panitia menganggap tidak ada kesalahan dari pihaknya, karena nahkoda kapal memang membolehkan mereka.berangkat sebanyak 400 orang lebih dan kapten kapal juga mengetahuinya, bahkan mereka membayar sesuai dengan jumlah penumpang yang ada.
"Iya kita bayar sesuai jumlah penumpang yang ada, dan kwitansinya ada, kalo memang tidak bisa harusnya mereka melarang kami" ujar Wisnu saat ditemui di ruang kerjanya di Unimuda.
"Dan untuk mahasiswa harus tau kalo nilai itu tidak ada pengaruh nya dari keluhan, kita disini melakukan penilaian sesuai SOP" ujar Wisnu sebagai kepala MBKM .
Salah satu mahasiswi menceritakan kisahnya saat di kapal, "Untung Tuhan masih sayang kami, tidak ada satupun dari kami mengalami musibah, semoga kedepannya panitia bisa memperbaiki pelayanannya, cukup permintaan maaf dari pak Wisnu saja sudah cukup, masalahnya beliau tidak merasa bersalah" ucap salah satu mahasiswi yang menghubungi awak media ini.
" Kami bersyukur saja sudah sampai di kampung, tapi kalo memang di kejadian itu ada unsur pidananya, sebaiknya APH menanggapi berita yang ada dan kami dengar berita selanjutnya tentang tindakan apa yang diambil oleh penegak hukum " ujar salah satu mahasiswa melalui komunikasi telpon seluler.
(RP)
COMMENTS