Menunggu Ijazah Tanpa Kepastian , Alumni Politeknik Saint Paul Merasa Kecewa Berat

Sorong, RK (07/06/2024) Muka riang gembira para alumni saat wisuda di Hotel Rylich Panorama di bulan lalu, sepertinya kini berubah menjadi...

Sorong, RK

(07/06/2024) Muka riang gembira para alumni saat wisuda di Hotel Rylich Panorama di bulan lalu, sepertinya kini berubah menjadi wajah lesu , lantaran hingga kini mereka belum bisa mendapatkan ijazahnya.

Menurut salah satu alumni Politeknik Saint Paul, mereka sudah pertanyakan namun pihak kampus belum bisa memberikan kepastian kepada para alumni.

"Padahal saya mau melamar pekerjaan dan ijazah itu salah satu persayaratannya, orang tua saya juga kecewa" ujar alumni mahasiswi yang berasal dari Maybrath itu kepada awak media ini.

Ada juga yang berkata bahwa jawaban pengurus sangat berbelit belit dan tidak bisa memberikan kepastian.

Tim media mencoba konfirmasi kepada pihak kampus Politeknik Saint Paul, dan diterima oleh Sony sebagai sekretaris.

Menurut Sony, ada 2 kategori alumni yang lulus, yang pertama adalah periode 1 yaitu yang lulus sesuai waktu nya (4tahun) dan yang kedua periode 2 yang lulus tidak sesuai waktu (diatas 4 tahun) .

Untuk ijazah yang belum diserahkan kepada para alumni, Sony menjelaskan bahwa mereka (alumni) masih harus menyelesaikan kewajiban mereka seperti revisi, administrasi dan lain lain.

Saat dipertanyakan mengapa masih ada revisi setelah wisuda, Sony menjelaskan bahwa hal tersebut lumrah khususnya di Papua, " Banyak kampus di Papua yang menerapkan seperti itu" ujar Sony.

Sony juga menjelaskan bahwa memang mereka ada dalam proses reakreditasi dan rencananya hari Senin tanggal 10 Juni 2024 , dan untuk ijazah akan selesai semuanya selambat-lambatnya tanggal 20 bulan ini.

Menanggapi hal ini Frans Baho sebagai penasehat dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia se-Sorong Raya mengatakan bahwa seharusnya pihak kampus dapat lebih profesional dalam pengurusan agar tidak membuat rasa kecewa bagi alumninya. "Berikan jawaban yang bisa diterima oleh mereka (alumni), jangan dibuat buat alasan yang akhirnya membuat rasa kecewa dan merugikan mereka " ujar Frans Baho.