Hanya lima Kecamatan yang jadi sasaran pelatihan BLK Kuningan dari anggaran DBHCT 2024

Kuningan, RK Tahun ini BLK Kabupaten Kuningan mendapatkan bantuan keuangan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 600 ...

Kuningan, RK

Tahun ini BLK Kabupaten Kuningan mendapatkan bantuan keuangan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 600 juta, dipergunakan untuk pelatihan berbasis keterampilan difokuskan di 5 Kecamatan Di lima Kecamatan yang ada petani tembakau,atau kawasan petani tembakau" hal itu di katakan kepala BLK Kuningan Yanto Sugiarto, Senin 1 Juli 2024 pada wartawan di ruang kerjanya.

Lebih jauh Yanto menjelaskan dari lima Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Darma, Jalaksana, Cibeureum, Garawangi dan pancalang.

"Kami pokus di Kecamatan yang ada petani tembakau,Yaitu,  Desa Karang Anyar,  Gunung Sirah Kecamatan Darma,  Desa Gewok Kec Lebakwangi,    Sidamulya Kec Jalaksana dan Patalagan Kec Pancalang . jadi tidak semua tempat dapat program pelatihan," jelasnya 

Dari lima Kecamatan menurut Yanto,ada 6 titik kegiatan yaitu Desa Karang Anyar,  Gunung Sirah Kecamatan Darma,  Desa Gewok Kec Lebakwangi,    Sidamulya Kec Jalaksana dan Patalagan Kec Pancalang. Setiap titik kegiatan pelatihan 16 peserta,pelatihannya.

Adapun jenis pelatihan kerja yang diberikan kepada para peserta yaitu sesuai permintaan  Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan jenis pelatihan nya antara lain pelatihan Komputer,  menjahit, tata boga dan pelatihan Las listrik. Waktu pelatihan  hanya sekitar 20 hari. 

Setelah beres pelatihan peserta di bekali alat alat sesuai yang di programkan dalam jenis pelatihan.

" Setelah pelatihan kami bekali dengan alat alat yang di latih, itunganya (aturannya...red) per orang karena dijuknisnya per orang, di usahakan mereka mempunyai keterampilan dan menciptakan keterampilan itu untuk berwirausaha  " tuturnya 

Dari informasi yang didapat media ini BLK Kuningan,selain dapat anggaran dari DBHCHT juga tahun ini dapat support anggaran dari APBD provinsi Jawa Barat sekitar Rp 8,3 miliar, hal ini menunjukan bahwa pemerintah sangat memperhatikan rakyatnya agar punya keahlian serta keterampilan yang dapat menopang kehidupan yang sejahtera.

(Fulls)