Sumatera Utara-Mandailing Natal, Radarkriminal.com Hiruk pikuk yang terjadi pada Seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Ke...
Sumatera Utara-Mandailing Natal, Radarkriminal.com
Hiruk pikuk yang terjadi pada Seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 Kabupaten Mandailing Natal yang sempat menggemparkan publik dan selalu menjadi topik utama perbincangan setiap kalangan di seluruh penjuru Madina, bahkan Sumatera Utara kini sudah mulai terlihat sepi.
Hal tersebut selalu menjadi tanda tanya ditubuh WGAB Madina "Jika kasus telah selesai dengan menetapkan sejumlah tersangka yang terlibat dibalik kerusuhan PPPK 2023 Madina, lantas bagaimana dengan nasib mereka para guru yang merasa terdzolimi pada hasil nilai Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT)".Sebut Ketua Wgab Madina ini.
Pasca penetapan sejumlah oknum yang terlibat dalam kasus PPPK 2023 Madina menjadi tersangka tentunya membuka harapan besar bagi para guru-guru yang sebelumnya dinyatakan kalah pada Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) untuk mendengar Pengumuman pembatalan Nilai SKTT yang selama ini telah menjadi bayang-bayang semu untuk masa depan mereka.
"Masih adakah harapan bagi mereka untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini masih tertunda. Atau semuanya akan terhenti pada penetapan tersangka saja".imbuhnya.
Mulyadi, selain Ketua DPC LSM-WGAB Madina, beliau juga menjabat sebagai Ketua Kolektif Pimpinan Daerah (KPD) Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia Kabupaten Mandailing Natal dan juga seorang musisi aktif dibidang seni musik yang sudah melanglang buana antar Provinsi, (Sumatera Utara dan Sumatera Barat) sejak tahun 1995, mengapresiasi kinerja Kepolisian dalam mengusut persoalan yang menimbulkan kekisruhan pada penetapan hasil nilai SKTT-PPPK 2023 Madina hingga menetapkan status tersangka terhadap sejumlah oknum yang terlibat kasus Suap Penerimaan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 Kabupaten Mandailing Natal.
"Kita acungi jempol sebagai ungkapan salut dan bangga terhadap Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang telah bekerja keras menegakkan keadilan khususnya pada persoalan PPPK Madina tahun 2023, gercep yang dilakukan oleh Kepolisian dalam menguak misteri dibalik kisruhnya PPPK Madina kita Apresiasi sebagai sebuah keberhasilan dan kerja keras penegak hukum hingga sejumlah oknum yang terlibat dalam kasus suap PPPK Madina ditetapkan sebagai tersangka". Sebut Mulyadi dengan bangga.
Sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang sosial kontrol terkait kebijakan pemerintah, serta memastikan pejabat pemerintah dalam bekerja bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Mulyadi mengatakan hingga saat ini masih terus mengikuti perkembangan kasus PPPK 2023 Madina dan percaya bahwa persoalan ini pasti dapat diselesaikan yang berwenang, mengingat nasib para guru PPPK 2023 Madina yang merasa terdzolimi entah bagaimana kedepannya, serta PPPK 2023 yang menang dalam seleksi namun belum menerima SK dan Gaji.
"Sampai saat ini kita masih terus mengikuti informasi perkembangan dari Kasus PPPK 2023 Madina, kita yakin dan percaya pihak berwenang/penegak hukum akan terus bekerja keras tanpa lelah untuk mengusut sampai tuntas persoalan PPPK 2023 Madina".pungkasnya.
Yadi
COMMENTS