CIAMIS, RK Pemerintah Kabupaten Ciamis terus menunjukkan komitmen dan kerja nyata dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini tercermin da...
CIAMIS, RK
Pemerintah Kabupaten Ciamis terus menunjukkan komitmen dan kerja nyata dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini tercermin dalam kegiatan Evaluasi Program Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting (P3S) Semester I Tahun 2025 oleh Tim Sekretariat Wakil Presiden RI yang berlangsung di Aula Setda Kabupaten Ciamis, Kamis (24/4/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, mewakili Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang berhalangan hadir karena agenda lain.
Dalam sambutannya, Andang menegaskan bahwa Pemkab Ciamis mengambil langkah serius, kolaboratif, dan strategis dalam menangani stunting.
Meski secara nasional evaluasi menunjukkan penurunan, Kabupaten Ciamis tetap menjadi sorotan. Namun, kali ini dengan nuansa positif. Data dan laporan menunjukkan tren penurunan prevalensi stunting di wilayah Tatar Galuh ini.
“Penurunan stunting di Ciamis nyata, namun masih belum tergambarkan secara akurat dalam evaluasi nasional karena persoalan validitas data,” ujar Bupati Herdiat dalam keterangannya.
Menurutnya, persoalan mendasar terletak pada kualitas data, khususnya data by name by address yang digunakan dalam evaluasi. Beberapa sampel dinilai tidak akurat dan kurang merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan.
“Ini jadi pelajaran penting. Kita harus beralih dari ketergantungan pada data sampling menuju sistem pendataan yang lebih akurat dan terverifikasi,” tegas Herdiat.
Untuk itu, Pemkab Ciamis berkomitmen memperbaiki sistem pendataan, memperkuat kapasitas kader lapangan, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor. Upaya ini diharapkan mampu menghadirkan data yang mencerminkan kondisi nyata, sehingga capaian Ciamis dalam menurunkan stunting dapat diakui secara nasional.
Dalam forum evaluasi tersebut, Sekda Andang juga memaparkan strategi jangka pendek Pemkab Ciamis melalui program Gerabah Stunting (Gerakan Bersama Cegah Stunting). Program ini mengedepankan pemberdayaan masyarakat, penguatan peran desa, hingga intervensi terhadap keluarga yang berisiko. Strategi ini meliputi pendekatan pola asuh dan konsumsi, promosi kesehatan berbasis budaya, peningkatan akses layanan kesehatan, hingga edukasi pencegahan pernikahan dini.
Sementara itu, Tim dari Kementerian Sekretariat Negara RI yang hadir menyampaikan bahwa stunting masih menjadi agenda prioritas nasional. Mereka menekankan pentingnya penguatan aspek pencegahan dan perbaikan tata kelola data yang menjadi dasar evaluasi TPPS.
“Penanganan stunting tidak cukup hanya di sektor kesehatan. Ini kerja bersama yang melibatkan semua pihak—pemerintah, masyarakat, swasta, dan lembaga non-pemerintah,” ungkap salah satu perwakilan tim.
Dengan kolaborasi yang kuat, sistem pendataan yang lebih baik, serta komitmen berkelanjutan, Pemkab Ciamis optimis bahwa penanganan stunting akan semakin efektif. Bahkan, sorotan yang selama ini diarahkan kepada Ciamis diharapkan bisa berubah menjadi apresiasi atas capaian nyata daerah ini dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas.
Yan P
COMMENTS