Pandeglang, RK Perusahaan Dagang Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang didemo Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyara...
Pandeglang, RK
Perusahaan Dagang Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang didemo Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemuda dan Mahasiswa Banten yang tergabung dalam Tandu Neraca Keadilan Pandu Seruan Rakyat Banten (Tank Panser Banten).
Massa melakukan aksi unjuk rasanya di depan halaman Kantor Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, pada Selasa (29/04/2025).
Aksi dipicu adanya kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Perumdam Tirta Berkah. Massa menilai, kinerja Badan Usaha yang merupakan Milik Daerah ini sudah banyak merugikan pelanggan.
Dalam aksinya, massa menuntut beberapa hal, diantaranya, ganti Direktur Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, turunkan nilai denda, berikan kompensasi kepada pelanggan ketika jaringan padam berhari-hari, tingkatkan kualitas air Perumdam, dan lakukan Uji Tera.
Koordinator Lapang (Korlap) Aksi, Moch. C Sanusi dalam orasinya mengatakan, kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Perumdam Tirta Berkah sudah diujung tanduk, pelanggan terkadang kerap menerima aliran air mati yang tidak beraturan berakibat angin menguasai kran pada meteran. Parahnya lagi kata ia, terkadang meteran muter namun yang keluar hanya angin dan angin, dimana ini berdampak terhadap beban pembayaran pelanggan akan bertambah bengkak.
"Wajar jika kami katakan, Perumdam jual angin bukan air. Meteran air yang sudah tidak layak alias rusak diduga kuat tidak pernah dilakukan Uji tera. Bahkan air mati berhari-hari tanpa ada kompensasi yang pasti, sampai pelanggan harus wudhu menggunakan pasir alias tayamum, Masya Allah." kata pria yang acap dipanggil Cici ini dalam orasinya.
Salain itu lanjut ia, kebijakan Perumdam mengenakan nilai denda keterlambatan diangka Rp.20.000,- sangan memberatkan pelanggan, ditambah kwalitas atau rasa air yang selalu berubah-rubah dan barbau kaporit, membuat pelanggan sungkan untuk menkonsumsi air tersebut.
"Denda keterlambatan 20 ribu sangat menyesakan dada buat pelanggan. Hanya telat 2 detik saja, sistem dendanya tak kenal ampun," ujarnya.
Sementara, Korlap aksi 2, Roby dalam orasinya menyampaikan agar pemerintah dapat mengevaluasi kinerja Perumdam Tirta Berkah, baik secara teknis maupun sistem lantaran menurutnya, kebijakan-kebijakan dan sistem kerja yang selama ini diterapkan oleh Perumdam Tirta Berkah kerap merugikan masyarakat terlebih para pelanggan.
"Kami menuntut agar pemerintah dapat mengevaluasi kinerja dan kebijakan Perumdam. Ganti Direktur Perumdam dengan manusia yang lebih bijaksana. Turunkan Denda yang menyesakkan dada pelanggan, dan cari solusi konkrit ketika jaringan air padam," cetusnya.
Aksi unjuk rasa turut dikawal aparat keamanan. Unjuk rasa berjalan dengan tertib tanpa ada kericuhan meski masa melakukan aksi melempar-lempar telur ke pagar kantor Perumdam Tirta Berkah.
Pengunjuk rasa mengancam akan melakukan aksi Unjukrasa kembali dengan jumlah masa yang lebih besar jika tuntutannya tidak digubris.
(YEN)
COMMENTS