Pandeglang, RK Seorang nenek yang berusia paruh baya asal Kp Pejuang Dusun RT 002 RW 007 Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandegla...
Pandeglang, RK
Seorang nenek yang berusia paruh baya asal Kp Pejuang Dusun RT 002 RW 007 Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten menyampaikan kisah sedihnya gegara tak mampu membayar biaya sekolah anak yang masih duduk bangku SMP dan dua cucunya yang masih bersekolah di SDN Gombong 2 lantaran penghasilan suaminya yang bekerja serabutan dan sering sakit lantaran sudah berusia lanjut.
"Suami saya bernama Encung Supriatna sudah berusia 62 tahun seorang pekerja serabutan, terkadang jadi buruh tani dengan upah Rp 60 ribu sehari bahkan seringkali diam di rumah akibat tak punya pekerjaan tetap, akan tetapi harus menanggung biaya hidup saya (istri*) dan anak bernama Siti Nurwenda Kelas 6 di SDN Gombong 2 dan 2 (dua) cucu bernama Suci Setiawati yang duduk di bangku SMP dan Mutiara Ajeng Putri siswa kelas 1 SDN Gombong 2" kata Nenek Iis ditemani suaminya Encang Supriatna, pada Selasa (6/5/25).
Nenek Iis menyampaikan bahwa dirinya sebagai orang tua murid harus memberikan uang dengan seikhlasnya kepada pihak SDN Gombong 2.
"Saya sebagai orang tua dan sekaligus sebagai nenek merasa sedih lantaran tak mampu menyediakan uang untuk membayar keperluan anak sekolah baik yang di SMP maupun yang di SD sebanyak 2:orang , sementara saya harus memberikan uang dengan total Rp.400.000,- atau Rp 200.000,- per anak, yaitu Rp 100.000,- untuk bayar uang bangunan sekolah dan Rp. 100.000,- untuk biaya kenaikan dan kelulusan. Saat ini saya belum bisa memberikan uang kepada pihak sekolah baik untuk kepentingan kenaikan dan kelulusan siswa termasuk untuk bangunan di sekolah dan berharap itu ditiadakan karena saya orang tidak mampu, buat makan saja kesulitan apalagi buat bayar bangunan dan kenaikan sekolah", imbuhnya.
Sementara, Asep Dedi, S.Pd saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada iuran dari para orang tua / wali murid untuk pembangunan di lingkungan sekolah.
"Memang di SDN Gombang 2 para orang tua memberikan uang yang dipegang oleh saya sejak tahun ajaran 2023-2024 hingga sekarang ini namun uang yang baru masuk dari 43 siswa yang akan dipergunakan untuk pembangunan tembok penahan tanah (TPT) dan pagar sekolah yang dibangun secara bertahap dan tidak memaksa"jelas Asep Dedi ke media.
Adapun untuk biaya kenaikan kelas dan perpisahan memang pada awalnya ditentukan Rp.100.000,- per siswa hal itu pun berdasarkan hasil musyawarah dengan komite dan para orang tua/ wali murid SDN Gombong 2 namun setelah datang surat himbauan dari Disdikpora Kabupaten Pandeglang kemudian saya rapatkan lagi dengan komite dan para orang tua murid pada hari Selasa lalu dengan dihadiri 65 orang. Sedangkan uang masuk baru 13 orang namun sudah dikembalikan lagi tapi ada juga yang disumbangkan untuk kepentingan pembangunan TPT.
Itu bukan iuran tapi sumbangan",pungkasnya.
(YEN)
COMMENTS