Pandeglang, Radar Kriminal , - Bantuan Keuangan (Bankeu) Dari Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran (TA) 2020 yang di kucurkan tiap Tah...
Pandeglang, Radar Kriminal, - Bantuan Keuangan (Bankeu) Dari Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran (TA) 2020 yang di kucurkan tiap Tahun melalui Pemerintahan Desa Se-Provinsi Banten dengan anggaran Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) Per Desa dengan. 3.000.000 (Untuk Honor PLD dan OPDES/Pelaksan Banprov) dan Rp 2.000.000 (Untuk honoor RT/RW) kemudian Rp 45.000.000,- untuk di alokasikan pada KPM Banprov, Jumlah KPM penerima banprov di Desa Pasirloa menurut (kades) Pasirloa berjumlah 90 KPM berarti Rp.500.000/KPM (Dalam bentuk sembako).
Di temui salah satu KPM banprov di Desa Pasirloa membenarkan sudah menerima sembako dari Desa Pasirloa."Komoditi sembako banprov nya antara lain : Beras 25 Kg, sarden atan Kecil 4 Buah, Mie Sedap 1 Dus, Gula curah 2 Kg, Telor 2 Kg dan Minyak kemasan 1 liter 2 Pouch.
Jumlahnya Katanya Rp.500.000,-(Lima ratus ribu rupiah)Imron (Kades) Di temui di rumahnya saat di konfirmasi tentang penyaluran banprov, Selasa 27/10/2020 dengan intonasi nada Bicara sangat keras kepada jurnalis mengatakan
"Apa maksudnya tanya-tanya RAB banprov dan beras segala macam, Kalau mau silaturahmi dan konfirmasi yang biasa saja tidak usah tanya ini itu. Saya juga kan sudah berdasarkan musrenbang, Di ketahui Kecamatan, Koramil dan Polsek sudah, dan kami alokasikan sesuai RAB dan sudah sesuai dengan harga pasaran juga.
Untuk beras merek rojolele dari bojen, Saya Aneh ini ke Desa Pasirloa padahal Desa lain juga sama menyalurkan sembako, beras tapi ga ada yang media-media gini" Ucap Imron dengan nada kesal
Aming Bahri Ketua BPD Desa Pasir Loa ketika di konfirmasi melalui sambungan Pesan Internet Washapp kepada Jurnalist mengatakan bahwa untuk pembelajaan sembako dirinya sendiri yang belanja dari Pasar Panimbang. Namun saat dirinya di tanya apakah dia sebagai Ketua Pelaksana penyaluran Banprov, Katanya
"Saya hanya membantu saja takutnya salah belanja" Selasa, 28/04/2020 Untuk mengetahui kesesuaian harga pasar tim Media Radar Nusantara Grop melakukan survey harga.
Berdasarkan hasil survey harga dari pasar panimbang "Toko Dodi Makmur I" berikut harga komoditi hasil survey Rabu, 28/10/2020 Sarden atan kecil 4 Pcs @3500=Rp 14.000,- 1 Dus Mie sedap= Rp. 85.000,- 2 Kg Gula Pasir Curah @12.500 = Rp. 25.000,- 2 Kg Telor @23.000 = Rp 46.000,- Minyak 1 liter 2 Pouch Het@13.000= Rp.26.000,- (Di tandatangani basah/Cap Toko)Untuk beras survey di tempat berbeda :25 Kg beras @8500 = Rp. 212.500(harga menyesuaikan kwalitas beras yang fisiknya di ambil dari salah satu KPM Pasirloa)j di jumlahkan Keseluruhan = Rp. 408.500.-
Jumlah yang mestinya di terima KPM Rp. 500.000.-/KPM, dari hasil survey harga terpaut selisih Rp. 91.500/KPM.Dari simulasi perhitungan hasil survey tersebut adanya selisih jumlah rupiah.
Hendri Aktivis muda dari Karang Taruna Kecamatan Sindangresmi kembali angkat bicara, Sikapi penyaluran banprov di Pasirloa yang terkesan kurang tranparan karena KPM tidak tau harga satuan dan di duga adanya penggelembungan harga komoditi.
"Saya menduga bahwa pihak Desa Pasirloa kurang transparan dalam perogram banprov ini, dan saya menduga pihak pemerintah Desa Pasirloa telah mark up dan penggelembungan harga sembako per satuan komoditi demi meraup keuntungan dari bantuan keuangan Provinsi (Banprov) tahun anggaran 2020 untuk keuntungan pribadi kades dan ketua BPD. Ucap Hendri
Sangat di sayangkan di situasi pandemi Covid-19 ini mestinya mereka membantu warga bukan malah di duga memeras rakyat dengan dalih harga RAB" Pungkas Hendri.
(Agus /Tim Radar Nusantara Grop)
COMMENTS