Radarkriminal.com | Bengkalis - Dengan mengenakan masker, satu demi satu wali santri menuju tempat cuci tangan kemudian segera berlalu men...
Radarkriminal.com | Bengkalis - Dengan mengenakan masker, satu demi satu wali santri menuju tempat cuci tangan kemudian segera berlalu menuju barisan kursi yang disusun rapi di bawah 8 buah tenda.
Hadirnya wali santri ke pesantren Bengkalis Qur'an Center (Bequranic) di Jalan Utama RT 11 RW 03 Dusun Kampung Parit, Pangkalan Batang Barat ini untuk mengikuti acara pelantikan santri baru dan silaturahmi akbar Pesantren Ilmu Al-Qur'an Tahun Ajaran 2020 pada Minggu pagi (01/11/2020).
Ustadz pengasuh, Ustadz Imron dalam sambutan singkatnya mengutip perkataan Imam Syafi’i, “Saya melihat air tergenang dan rusak air itu, kalaulah air ini mengalir, air itu bersih. Mutiara itu kalau tetap di dasar laut maka tak akan beda dengan pasir, akan berharga kalau mutiara itu diambil, dibingkai diletakkan di tempat menjualnya. Samalah dengan anak kita,” ungkapnya.
Sementara, Indra Gunawan Eet PHd salah seorang donatur pesantren yang juga ikut saat acara pemasangan batu dinding pertama pada 2 Mei 2017 silam, dalam kesempatan ini kembali menyumbang 10.000 keping batu bata.
“Kalau saya jadi bupati maka saya siapkan dana empat milyar untuk pembangunan masjid terapung Bequranic ini. Saya punya target jika terpilih, Insya Allah dua puluh orang, sepuluh di Cairo sepuluh lagi di Madinah Univercity hafidz 14 juz ke atas. 10-14 juz di Cairo. Yang sekolah ini bukan Bequranic saja, Nurul Hidayah boleh, tidak kite kotak-kotakkan, tenang, Insya Allah,” pungkas pria yang akrab disapa Engah ini.
Lanjut oleh Pimpinan Bequranic, Ustadz Suhaimi dalam sambutannya, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa janganlah mempersekutukan Allah, berbaktilah kepada orang tua. Ridha Allah adalah ridha orang tua dan kemurkaan Allah itu dari kemurkaan orang tua. “Makanya anak-anak di sini, sebulan sekali itu ade balik. Ini program pondok yang memang belum bisa ditawo-tawo karena kami ingin anak-anak kami juge mendapatkan nasehat dari para orang tuanya,” ungkap Ustadz Suhaimi.
Suhaimi juga menyampaikan keinginan bersama untuk menjadikan halaman dalam bangunan pesantren sebagai ruangan serba guna atau aula termasuk tempat sholat berjamaah yang juga bagi para santri tak perlu memakai sendal dan sepatu lagi. Ustadz Suhaimi juga membuka kesempatan kepada 300 wali santri untuk memberikan infaq sedekah. Selain itu, masih ada ladang ibadah yang perlu diituai yaitu pengadaan AC bagi para santri sebab pengalamannya sewaktu TC MTQ Nasianal cabang tafsir Qur’an dalam bahasa Inggris di Lombok beberapa tahun lepas, merasakan mudah menghafal jika tempatnya nyaman dan sejuk.
Kabid SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Syafrizal dalam sambutannya pula menyampaikan bahwa pemberian dana hibah ke suatu seolah tidak bisa berturut-turut tiap tahunnya karena regulasi yang ada. "Jadi kami ingatkan kepada bapak ibu, yang membuat permohonan itu bukan sekolahnya tapi lembaga atau yayasannya," terang Kabid Syafrizal yang juga menghimbau agar keluarga besar Bequranic tetap mempertahankan protokoler kesehatan dan membentuk Satgas Covid-19.
Salah seorang wali santri dalam kesempatan itu memberikan apresiasi atas perjuangan para ustadz yang selain mengajar juga menjadi tukang bangunan pesantren tersebut, juga termasuk perjuangan para ustadzah di pesantren yang dulunya bernama Pesantren Zaid bin Tsabit ini.
Dalam acara ini, para hadirin disuguhkan beberapa penampilan drama menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Arab juga dialog dalam bahasa Inggris serta pertunjukan silat, semuanya diperankan oleh para santri.
Tampak hadir Riza Pahlefi, seorang donatur yang dulu Ketua DPRD dan Wakil Bupati Bengkalis, Pimpinan Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Bantan, H Ahmad Pamuji, serta Kades Pangkalan Batang Barat yang diwakili Kadus Rusli.***[Ril / Rk]
COMMENTS