LABUHANBATU-radarkriminal.com Terkait penganiayaan yang dialami seorang wartawan disalah satu media online justru tidak sesuai dengan k...
LABUHANBATU-radarkriminal.com
Terkait penganiayaan yang dialami seorang wartawan disalah satu media online justru tidak sesuai dengan kronologi kejadian. Sebab, oknum wartawan yang mengalami penganiayaan tersebut sebelumnya tidak ada memperlihatkan identitas wartawan.
Menurut Suheri Sas dan Batang Harisman yang pada saat itu berada dilokasi kejadian penganiayaan menuturkan bahwa sebelum terjadinya penganiayaan dialami oknum wartawan tersebut suasana sudah kondusif. Tetapi, setelah kedatangan oknum wartawan, suasana menjadi kisruh.
" Oknum wartawan itu datang dengan nada lantang dan sambil mendorong-dorong orang disini (lokasi kejadian penganiayaan) tanpa terlebih dahulu memperlihatkan identitas wartawan," ujar mereka.
Mereka mengatakan kedatangan oknum wartawan beserta temannya ke lokasi kejadian penganiayaan mempertanyakan hak masyarakat memberhentikan truk pengangkut BBM dengan nada kasar.
" Ketika oknum wartawan itu dengan nada lantang mempertanyakan hak masyarakat memberhentikan truk pengangkut BBM sembari mendorong dorong, oknum wartawan memijak kaki salah seorang orang yang berada di lokasi kejadian. Merasa tidak senang, orang yang dipijak kakinya itu secara spontan langsung memukul oknum wartawan dibagian sebelah mata," urai mereka.
Informasi dirangkum menyebutkan bahwa kronologi kejadian penganiayaan tersebut berawal dari masyarakat curiga dua unit truk pengangkut BBM tujuan Sei Berombang secara beriring-iringan melintas di jalan umum Dusun Sei Pinang Desa Teluk Sentosa Kec. Panai Hulu Rabu 17 Maret 2021 lalu diduga ilegal.
Kecurigaan masyarakat tentang truk pengangkut BBM diduga tersebut sebelumnya juga telah diberitahukan kepada pihak Polsek Panai Tengah. Ketika truk pertama dari dua unit truk pengangkut BBM yang melintas secara iring-iringan tersebut tidak dapat memperlihatkan dokumennya, truk disuruh putar balik ke Pos Polisi Ajamu.
Namun, saat truk hendak memutar, ban belakang sebelah kiri terjerembab di halaman rumah warga sehingga tidak bisa bergerak dengan posisi melintang di jalan dan mengakibatkan antrian panjang.
Sebelumnya juga sempat terjadi perdebatan antara masyarakat dengan sekelompok orang dari Sei Berombang yang mengaku pemilik BBM tersebut. Selang beberapa waktu kemudian, suasana kembali kondusif.
Setelah arus lalu lintas lancar dan suasana kembali kondusif, satu unit truk pengangkut BBM lain kembali melintas di jalan yang sama. Truk pengangkut BBM tersebut itupun disuruh putar balik ke Pos Polisi Ajamu.
Selang beberapa waktu selanjutnya, sekelompok orang, salah satunya oknum wartawan datang ke lokasi kejadian penganiayaan tanpa terlebih dahulu memperlihatkan identitas wartawan mempertanyakan hak masyarakat menghadang truk pengangkut BBM.
Oknum wartawan disalah satu media online yang mengalami penganiayan berinisil B ketika.dihubungi melalui Aplikasi WhatsApp, Senin (22/3/2021) guna klarifikasi terkait perihal ini tidak bersedia memberikan penjelasan.(Dharma Bakti)
Rantauprapat, 22 Maret 2021
Penulis:Dharma Bakti
Teks Fhoto:Ilustrasi
COMMENTS