Lampung tengah ( radarkriminal.com ) Tidak terima diberitakan oknum kepala sekolah SD berbasis Islam (Snrti ) diduga coba ancam akan melapor...
Lampung tengah ( radarkriminal.com )
Tidak terima diberitakan oknum kepala sekolah SD berbasis Islam (Snrti ) diduga coba ancam akan melaporkan wartawan media online ke pihak berwajib, Kamis 25 /03/2021.
Pihak sekolah mencoba mengklarifikasi kepada pihak bank Terkait dana PIP yang hanya dikeluarkan Rp 225 000, sedangkan data yang dimiliki awak media berupa rekning koran yang dikeluarkan oleh pihak Bank BRI tercatat sebesar Rp 600.000.
Awak media online coba mendatangi pihak Bank BRI untuk menanyakan kebenaran dana PIP yang diterima siswa tersebut, pegawai Teller yang menangani dana PIP mencoba menjelaskan kepada awak media bahwa uang tersebut masih ada di dalam rekening siswa, namun memang belum diambil atau dicairkan oleh siswa penerima bantuan tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu, awak media pun menanyakan dari mana munculnya angaka Rp 225.000 itu, lalu pihak bank bri yang tidak mau disebut namanya menjelaskan, bahwa jumlah uang sebesar Rp 225.000 tersebut kami dapatkan dari pihak sekolah tersebut.
Awak media merasa bingung mendengar pernyataan tersebut, kenapa pihak sekolah yang memberikan surat kepada pihak bank agar dicairkan sebesar Rp225.000 saja, sedangkan jelas jelas dalam Juknis PIP dana tersebut akan ditransfer langsung ke rekning siswa masing-masing. Kenapa pihak sekolah harus mengatur besaran pengambilan uang tersebut.
Ditemui di bank BRI oknum kepala sekolah ( Snrti ) mengatakan tidak terima atas pemberitaan yang diangkat oleh pihak media, dia meminta untuk meralat isi berita, karena tidak nyaman dengan isi berita tersebut.
Masih di lokasi yang sama Snrti hadir pula seorang oknum pejabat purnawirawan Polri dan mengatakan kepada A H ingin melaporkan media online yang memberitakan terkait berita miring sekolah Islam tersebut.
Bahkan A.H sudah mencoba menelpon awak media radarkriminal.com agar tidak melanjutkan pemberitaan dan meralat berita miring Terkait sekolah Smrt Insni yang notabene sekolah berbasis Islam.
Pihak media sangat menyayangkan hal tersebut karena oknum kepala sekolah Snrti diduga justru terkesan memakai cara preman untuk mengintimidasi pihak media agar menghentikan berita miring terkait pemotongan dana bantuan PIP.
Kami akan segera berkordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini BPK Lampung dan Ombudsman Lampung. ( Herman )
COMMENTS