Radarkriminal.com Video pria bertopi mengajak masyarakat untuk menolak vaksinasi diberikan kepada anak-anak hebohkan media sosial. Bahkan pr...
Radarkriminal.com
Video pria bertopi mengajak masyarakat untuk menolak vaksinasi diberikan kepada anak-anak hebohkan media sosial.
Bahkan pria itu meminta orang tua siswa untuk tidak menyekolahkan buah hati mereka bila terjadi pemaksaan menerima vaksin.
Video itu dipublis akun Facebook Yhuzriel Daeng Boss yang saat ini sudah mendapat tanggapan sebanyak 9.381 dan 341 komen dari netizen.
Di awal video, pria itu mengaku kedatangannya di gedung Kementrian Kesehatan bersama rekannya tidak diterima baik oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Kedatangannya untuk mempertanyakan alasan anak-anak harus divaksin untuk memberi kekebalan tubuh terhadap wabah Covid-19.
Pria yang belum diketahui secara resmi identitasnya itu bahkan menyebut pihak Kemenkes ‘pengecut’.
“Kenapa! Karena Kemenkes tidak berani berdiskusi dengan kami rakyat Indonesia,” sebutnya seperti terlihat Impresinews, Kamis (14/01/2022)
Pria itu selanjutnya menyebut pihak Kemenkes tidak memiliki niat baik lantaran beringkar janji seperti yang diutarakan pada 20 Desember lalu.
“Mereka semuanya menjanjikan kepada kita 20 Desember akan diskusi ternyata hari ini mereka pengecut,” bilangnya
Dari data yang dimiliki, menurutnya tingkat kesembuhan anak Indonesia terhadap Covid-19 mencapai 90% lebih, sehingga tidak ada alasan pemaksaan vaksin di sekolah.
“Jaga anak kalian. Kalau memang anak kalian diancam tidak boleh sekolah kalau tidak divaksin berhenti sekolah. Anak kita bukan tanggung jawab mereka (kemenkes). Mereka ketemu rakyat saja takut,” ucap pria itu di depan kamera menyala.
“Anak-anak kita anak-anak sehat bukan anak-anak yang dipaksa vaksin. Kami minta penjelasan kenapa anak-anak divaksin, mereka (kemenkes) takut,” tambahnya.
Sementara itu dari berbagai sumber diperoleh impresinews.com bahwa pemberian vaksin bukan lah hal baru di Indonesia.
Pemberian vaksin secara resmi pada Tahun 1956 ketika dilakukan vaksinasi cacar. Vaksin merupakan upaya pencegahan yang dinilai cukup efektif memerangi wabah penyakit.
Vaksinasi berlanjut pada tahun 1963 BCG untuk penyakit TBC di 1973 dan vaksinasi tetanus di tahun 1974 dan imunisasi disteri, pertussus tetanus (DPT) tahun 1976 dan polio yang dimulai tahun 1981.
Pada tahun 1991 dirilis kembali vaksinasi untuk polio, kemudian vaksinasi Hepatitis tahun 1997 hingga kampanye pencegahan kanker serviks untuk anak perempuan dan vaksin HPU pada tahun 2016.
Setahun setelahnya, Pemerintah juga mengedarkan vaksin Rubella dan Haemophilus Influenza tipe B (HIV).
Vaksinasi merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari wabah penyakit yang mematikan.
Namun, lain halnya dengan video Yhuzriel Daeng Boss, pria bertopi malah menyerukan para orang tua untuk memberhentikan anak bersekolah karena vaksin.(Red/Za.Lase)
COMMENTS