Banyuwangi, Radarkriminal.com Muhammad Nizam Al Hafiz, bayi yang lahir pada Minggu, 01 November 2020, divonis mengalami kelainan Atresia Ani...
Banyuwangi, Radarkriminal.com
Muhammad Nizam Al Hafiz, bayi yang lahir pada Minggu, 01 November 2020, divonis mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus.
Putra pertama dari pasangan Duwi winarto dan Tirta Wulandari Ningwiyati akhirnya dibuatkan lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.
"Kata dokter, Nizam mengalami kelainan Atresia Ani," tutur Wulan (27), ibu dari Nizam, kepada Radarkriminal.com , Jumat (17/06/2022).
Sejak lahir, Nizam bersama kedua orang tuanya tinggal di dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Nizam, lahir secara normal di puskesmas Sempu, Kabupaten Banyuwangi, tercatat berat badan 3 kilogram dan tingginya 39 sentimeter.
Ketika lahir, belum terlihat adanya kelainan pada tubuh Nizam. Kelainan pada lubang anus, diketahui pada hari Selasa, saat duwi dan Wulan membawa anaknya ke RSUD Genteng.
Di rumah sakit itu, diketahui jika Nizam mengalami kelainan atresia ani.
Wulan mengungkapkan, pihak rumah sakit menganjurkan melakukan operasi guna membuatkan lubang pada perut bagian kiri agar bisa buang air besar.
Adapun pilihan Rumah Sakit yang harus dipilih untuk melakukan operasi ada di Jember, Malang atau Surabaya.
Dari pilihan tersebut akhirnya pihak keluarga memilih di Jember, karena pertimbangan jarak tempuh.
Setelah melakukan operasi pembuatan lubang di bagian perut tersebut, Nizam bisa buang besar dengan dibantu kantong kolostomi atau plastik untuk pembuangan kotoran.
Setiap hari, diperlukan 2 kantong kolostomi. Setiap kantong kolostomi dibeli dengan harga Rp 65.000.
Pemakaian kantong kolostomi, dilakukan hingga nizam menjalani operasi lanjutan pembukaan lubang anus.
Wulan mengatakan, dengan penghasilan suaminya yang masih sokwan guru, selama 5 bulan ke depan dia harus menyediakan kantong kolostomi, rata-rata 2 kantong sehari.
Biaya persalinan dan operasi sampai 2 kali Nizam menggunakan BPJS (gratis) dari Pemerintah dan untuk operasi yang akan dilakukan menggunakan BPJS (berbayar) mandiri
"Saya ucapkan terima kasih buat pak camat, bapak kades serta semua jajaran yang sudah mau merespon dan melihat kondisi anak kami dan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan, semoga balasan terbaik pula kembali buat beliau semua", ungkap Wulan.
Team Radarkriminal.com setelah ke lokasi, langsung kordinasi dengan pihak desa dan kecamatan, serta dinas sosial dan mendapat respon baik terkait tindakan penanganan lanjutan buat Nizam, untuk bantuan respon selanjutnya biaya transport operasi dan kontrol di rumah sakit dr Soebandi Jember.
"Hari ini kita sudah terjun lokasi beserta team kesehatan rumah sehat Tlogosari, dari pihak desa dan jajaran serta dari puskesmas sempu, demi tinjau langsung kondisi adek nizam, kami berusaha semaximal mungkin akan pantau terus dan bantu terkait transportasi operasi di Jember dan kedepannya. Semoga adek nizam cepat sembuh total dan normal kembali" pungkas camat Sempu Yoppy Bayu Irawan S.Sos.,M.SI
Tri Budi prastyo
COMMENTS