Labuhanbatu,Radarkriminal.com Merasa dirinya terancam, salah seorang wartawan aktip menulis disalah satu media on line secara resmimelaporka...
Labuhanbatu,Radarkriminal.com
Merasa dirinya terancam, salah seorang wartawan aktip menulis disalah satu media on line secara resmimelaporkan dugaan mafia penampungan crude palm oil (CPO) di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang melakukan teror terhadap dirinya ke Polres Labuhanbatu.
Teror yang dialami Wartawan Habibi, berawal dari kedatangan kaki tangan mafia CPO kerumahnya pada Kamis, 13/10/2022) sekira pukul 22.10 WIB."Pada malam kejadian, sedikitnya ada tiga orang mafia mendatangi rumah saya yang sekaligus menjadi kantor redaksi Media Online Wahana News Labuhanbatu" ujarnya.
Kemudian, dijelaskan malam itu rumah dimana dirinya dan keluarganya tinggal, kedatangan sekitar tiga orang pria yang membuat keributan dengan cara mengoyang-goyang pagar rumahnya sambil berteriak, keluar kau. Kalau gak keluar, kami tunggu sampai pagi."Nama ku dipanggil-panggil mereka berkali-kali dengan suara keras dan diancamnya, kalau aku nggak keluar, mereka tunggu sampai pagi didepan rumah ku, sembari menggoyang dan memukul pagar besi berkali-kali yang menimbulkan suara ribut" ujar Habibi kepada wartawan. Selasa (18/10/2022).
Akibat teror yang dialaminya, Habibi dan keluarganya merasa terancam dan istrinya merasa trauma, sehingga dia melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Labuhanbatu. Laporan Polisi itu ber Nomor :LP/B/2151/X/2022/SPKT/Polres Labuhanbatu/Polda Sumut.
"Aksi teror itu, karena mereka tidak senang kuberitakan mengenai adanya penampungan CPO milik Asen. Hari ini saya melaporkan peristiwa teror yang dilakukan mafia CPO yang mengaku bernama Asen dan kawan-kawannya ke Polres Labuhanbatu " kata Habibi.
Dipaparkannya, yang dilaporkannya mafia CPO bernama Udin Purwanto alias Asen (53) dan kawan-kawan-nya. Diantaranya yang datang kerumahnya pada malam kejadian melakukan teror."Benar, hari ini saya melaporkan peristiwa teror yang dilakukan mafia CPO yang mengaku bernama Asen dan kawan-kawannya ke Polres Labuhanbatu " tegas Habibi.
Dengan laporan tersebut, dirinya berharap kepada pihak Kepolisian agar segera menindak sesuai aturan berlaku."Harapan saya, agar pihak Kepolisian segera menindak para pelaku, karena nyawa saya dan keluarga sudah terancam, akibat teror itu, dua hari istri dan anak saya tidak berani lagi di rumah" ujarnya. (Za.Lase)
COMMENTS