Negeri Antah Berantah, RN Labi Bontet alias Labi Gentong yang satu ini bernama Lie-Haat dalam buku tafsir lama Lie adalah marga dan Haat ad...
Negeri Antah Berantah, RN
Labi Bontet alias Labi Gentong yang satu ini bernama Lie-Haat dalam buku tafsir lama Lie adalah marga dan Haat adalah asal Negeri, dalam bahasa kubu pedalaman Lie-Haat di sebut juga Selontok alias Labi yang serakah kerennya tai labi.
Jika di urai Lie Haat adalah labi bontet seperti gentong bergelar SELONTOK alias labi yang serakah, sangking serakahnya badanya besar sehingga ikat pinggangnya alias bebatnya terbuat atau terbikin dari akar pohon rengas rendet bergetah tai burung serendet.
Tidak hanya bontet si Selontok ini matanya sering berkedip kedip pertanda dirinya mengidap cacingan akut alias cacingan stadium tiga belas.
Karena badannya di luar normal terpaksa bebat alias tali pinggangya terbuat dari akar rengas yang dapat menimbulkan gatal gatal.
Akibat akar renggas rendet bergetah tai burung serendet pinggang labi bontet terkenal kurap parah, sangking parahnya kurap di pinggang si bontet bernanah berlendir lendir seperti kemplang panggang di siram saos Calok.
Karir labi bontet di Negeri Antah Berantah bermula dari pernikahan yang tidak seimbang antara dirinya dengan perempuan dari gunung kopi.
Bermigrasilah Lie-Haat cacingan ke Negeri Antah Berantah.
Dalam dunia tukang potret, kecici dan semut gatal Lie-Haat adalah tai labi dari luar kota, sebab dari sekian banyak labi rawa dirinya terbiasah main receh, cari muka, dan menunggu sisa labi makan.
Labi bontet sering terpantau duduk di padepokan Gajah tambi sekedar mencari aman dapat berbagi sisa makanan para prajurit penjaga Gajah tambi.
Tidak hanya di zaman Gajah tambi, tetapi di zaman Bupati sebelumnya begitulah prilakunya.
Pernah terjadi perseteruan hebat antara labi bontet dan Menteri perizinan terkait kuda angkutan tambang di bibir kota.
Sangking luat dan genyiknya si Menteri melihat Labi Bontet mulutnya bergumun gumun penuh dendam.
Nah... karena Labi bontet ini berdiri tegak menguntit Bupati tampan...kebencian Menteri perizinanpun menular ke Gajah tambi, bibit bibit pecah kongsipun sudah tercium.
Sampai dengan detik ini pengamat di Negeri Antah Berantah belum bisa memprediksi di pihak mana sebenarnya labi bontet cacingan tersebut.
" Bo Abo labi bontet cacingan " terkejut Bu Bariah.
Selamat lebaran, labi bontet pendatang, pribumi tersisih. ( Pembaca fiksi yang berbahagia lebaran ini terasa spesial sebab kita tidak hanya di suguhkan kue lebaran tetapi juga ramuan walet dari Negeri Antah Berantah, jangan marah jangan panas telinga sebab benar yang labi tue katakan biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu )
Sonny Novandi
COMMENTS