Simalungun, Radar Kriminal Managemen PT Perkebunan Nusantara IV, diduga dianggap gagal dalam melaksanakan perawatan Tanaman Belum Menghasilk...
Simalungun, Radar Kriminal
Managemen PT Perkebunan Nusantara IV, diduga dianggap gagal dalam melaksanakan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).Dalam melaksanakan Komitmen dan Integritasnya di pertanyakan masyarakat luas. "Bagaikan semak belukar tumbuh dihutan"Istilah pepatah yang patut diberikan.
Pasalnya, puluhan hektar tanaman kelapa sawit milik PTPN lV Unit Tinjoan diketahui saat ini dalam kondisi sangat memprihatinkan seolah emang tidak terawat.Tepatnya di Areal Tanaman Ulang Afdeling lll,Teluk lapian,Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Jumat (13/mei/2023) sekira pukul 10,35WIB.
Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM) kelapa sawit milik Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Unit Tinjoan terkesan dibiarkan tidak terawat oleh management.
Sementara perusahaan milik negara tersebut telah menggelontorkan Dana yang cukup besar untuk pembiayaan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Disetiap unit untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pantauan awak media dilapangan, Terlihat banyak semak belukar merambat menyelimuti pohon kelapa sawit yang akan mengakibatkan kebanyakan TBM hampir mati. Bukan hanya sampai disitu,tumbuhan kayu dan pepohonan liar tampak tumbuh subur diareal TBM,Dan bahkan diarea piringan tidak terlihat susunan jangkos kosong,piringan pohon pun tertutup dengan gulma dan tumbuhan liar.Tanaman yang baru seumur jagung tersebut terpantau belum adanya dilakukan perawatan.
Secara kebetulan di saat tim media melakukan penelusuran, bertemu dengan pemuda dan mengaku warga setempat yang tidak berkenan namanya dipublikasikan ,mengatakan jika beliau kerap ke areal TBM tersebut, guna untuk mencari pakan ternak jenis rumput, sebab di lokasi tersebut banyak tumbuh rumput hijau dan tentunya sangat disukai ternak jenis Lembu
Mengetahui hal itu awak media mengkonfirmasi Asisten afdeling lll Marga siahaan melalui Via whatsapp,di nomor 085277xxxxxx,belum adanya tanggapan,padahal pesan sudah terlihat ceklis 2.
Hingga berita dikirim kemeja redaksi manager PTPN IV Unit Tinjoan belum juga dapat dimintai tanggapannya.
(Tri)
COMMENTS