Sorong, RK (14/09/2023) Justin seorang pemuda yang baru saja tamat sekolah SMA, terpaksa harus mendekam di Polsek Sorong Barat sejak 2 bulan...
Sorong, RK
(14/09/2023) Justin seorang pemuda yang baru saja tamat sekolah SMA, terpaksa harus mendekam di Polsek Sorong Barat sejak 2 bulan lalu.
Menurut informasi dia dilaporkan oleh Babinsa di wilayahnya karena menyerang pak Babinsa dengan sebatang besi saat ditegur untuk tidak ribut ribut dalam keadaan pengaruh miras .
Beberapa warga yang melihat langsung menceritakan kejadian saat di TKP, mereka mengatakan bahwa saat itu Justin dan teman teman sedang duduk di komplek seperti biasa, namun tanpa sengaja Justin bersandar dan jatuh ke pagar seng sebuah rumah dan membuat suara berisik. Tidak lama kemudian datang SD sebagai Babinsa lalu menegur mereka.Terjadilah adu mulut antara Babinsa dan Justin, hingga Babinsa mengeluarkan kata " Saya lipat ko lapis ko pu bapak" ujar SD seakan akan bicara kepada musuh bebuyutannya .
Mendengar kata kata seperti itu, Justin tambah marah ,SD justru mendekati dan mencoba memukul Justin, namun karena Justin mengelak justru membuat SD terjatuh dan kakinya luka, begitu terjadi sebanyak 2 Kali. Justin juga mau melakukan perlawanan dan mengambil sebatang besi untuk melemparl SD, namun lemparannya tidak mengenai SD.
SD pergi dari lokasi dan tak lama kemudian datang bersama teman temannya sambil membawa parang , kemudian mencari Justin dan membawanya ke Polsek untuk ditahan.
Orang tua Justin berharap agar masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena dia tau kalo ini terjadi hanya karena pengaruh minuman keras dan dipicu oleh kata kata pedas SD tadi.
Frenki Abas Silaen sebagai salah satu alumni Lemhanas dan tinggal di kota Sorong, juga mengatakan bahwa ini seharusnya dapat di selesaikan secara kekeluargaan" Saya dengar si Justin ini juga bercita cita ingin jadi seorang TNI, kalo dia ditahan begini bisa hilanglah harapannya, semoga bisa diselesaikan secara restorative justice" ujar pria asal Batak ini.
Frenki Silaen menjelaskan bahwa keluarga Justin ada yang mengadu kepadanya, oleh karena itu dia mencoba menemui SD bahkan sampai ke Dandim untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
"Saya rasa kalo tidak ada kata kata pedas yg diucapkan SD ke Justin, apalagi sampai menyebut mau melapis bapaknya, tidak akan ada muncul rasa emosi saat itu, itu perlu diperhatikan juga, apalagi SD adalah seorang Babinsa yang seharusnya berkata kata sopan kepada masyarakat, bulan berlagak seperti jagoan" ujar Frenki dengan tegas.
Dia merasa kecewa karena cerita yang disampaikan SD ke Dandim sebagai atasannya sangat jauh berbeda dengan yang diterangkan warga.
SD bercerita seakan akan kejadian saat itu sangat seram sekali, dia seperti sedang dalam keadaan mau dikeroyok oleh warga, dan bilang saat itu dia seperti tidak lihat manusia.
" Kalo kejadian benar seperti itu, mengapa hanya Justin yang ditahan, coba sebutkan siapa saja yang menyerang dia dan ikut ditahanlah, kalo hanya Justin masa dia seperti ketakutan seperti itu" ujar Frenki.
Frenki berjanji akan mencoba menemui Pangdam untuk permasalahan ini, karena saat bertemu Dandim sudah seperti ada solusi namun tiba tiba dikatakan akan dilanjutkan proses hukumnya . Frenki mengatakan bahwa ini masalah masa depan seorang anak yang menjadi harapan orang tuanya , dan dia juga prihatin melihat kondisi keluarga orang tua Justin yang dapat dikategorikan kurang mampu.
"Saya sangat berharap anak kami bisa bebas agar bisa mengejar cita citanya melamar TNI" ujar Martinus ayah dari Justin yang bekerja sehari hari sebagai security.
(RP)
COMMENTS