Sorong, RK (21/05/2024) Proyek Terminal Type B tahap II Sorong tak kunjung selesai, dari kontrak yang seharusnya selesai akhir Desember 202...
Sorong, RK
(21/05/2024) Proyek Terminal Type B tahap II Sorong tak kunjung selesai, dari kontrak yang seharusnya selesai akhir Desember 2023 tahun lalu. Demi mengejar target untuk menyelesaikan pekerjaan, para pekerja di minta untuk bekerja lembur sampai larut malam, dan itu hampir setiap hari.
Budiono pria asal Trenggalek yang bekerja sebagai mandor di dalam proyek tersebut, mengalami musibah saat bekerja di hari minggu tanggal 19 Mei 2024 saat malam hari sekitar pukul 20.00 WIT.
Budiono yang mungkin karena kelelahan, salah melangkahkan kakinya saat hendak turun dari lantai 2 , dia mengira sudah menginjak tangga, padahal kakinya langsung terperosok ke bawah hingga akhirnya jatuh ke bawah.
Setelah terjatuh dari lantai atas, Budiono tampak kesakitan dan langsung dibawa oleh rekan kerjanya ke rumah sakit, awalnya dibawa ke rumah sakit Selebesolu namun ditolak, lalu Budiono dibawa ke RSUD yang terletak di kilo 21 kabupaten Sorong.
Dari pantauan awak media, para pekerja di proyek tersebut memang tidak diperlengkapi dengan safety, sehingga rawan kecelakaan, terlebih lagi lembur kerja yang setiap hari membuat pekerja kehilangan fokus.
Menurut keterangan dari Budiono, bahwa mereka juga tidak didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan, sehingga dia didaftarkan sebagai pasien umum.
"Iya bos menanggung semua biaya rumah sakit sampai saat ini, dan besok saya mau dibawa ke Solo untuk dirujuk" ujar Budi saat ditemui di ruangan tempatnya di rawat.
Frenki Abas Silaen sebagai salah satu alumni Lemhanas menanggapi kejadian tersebut terkait pekerja yang harusnya didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, "Karena itu, perusahaan yang tidak menyertakan pekerja dalam BPJS ketenagakerjaan dapat diberi sanksi administrasi berupa teguran secara tertulis, sanksi denda, sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu, hingga sanksi pidana penjara maksimal 8 tahun dan denda Rp 1 miliar." ujar Frenki.
Awak media coba memastikan perihal tersebut kepada Glen sebagai pengawas proyek melalui chat WA, namun tidak ada balasan.
"Proyek ini sudah menjadi sorotan publik dan sangat kontroversial tapi kontraktor serta kroni kroni nya rasa tidak peduli, kuat dugaan ada pejabat yang bekeeng proyek tersebut .Apakah masih ada pejabat yang pro rakyat???" ujar Frenki lagi.
(RP)
COMMENTS