Aceh, radarkriminal.com Kita membahas kebiasaan makanan yang di konsumsi di kalangan mahasiswa, kita sedang berada dimana kenyamanan dan kec...
Aceh, radarkriminal.com
Kita membahas kebiasaan makanan yang di konsumsi di kalangan mahasiswa, kita sedang berada dimana kenyamanan dan kecepatan seringkali mendahului kehati-hatian terhadap kesehatan.
Apalagi bagi para mahasiswa yang memang memiliki banyak kegiatan, kesibukan perkuliahan, tugas dan aktivitas lainnya.
Mereka lebih memilih makanan cepat saji dan cemilan yang praktis meskipun menyadari dampak yang dapat memengaruhi kesehjateraan hidup mereka.
Apasih pengertian makanan cepat saji?
Makanan yang dapat diperoleh dengan mudah dan diolah dengan cepat disebut makanan cepat saji.
Makanan cepat saji atau fast food sedang populer di kalangan remaja (Alfora dkk., 2023. Faktor yang mempengaruhi para remaja mengonsumsi makanan cepat saji diantaranya yaitu pengetahuan, pertemanan tempat yang nyaman, rasa yang enak, cepat dan praktis, serta harga yang terjangkau.
Berdasarkan hasil penelitian dari alfora dkk., (2023), menunjukan dampak yang dihasilkan apabila remaja mengonsumsi makanan cepat saji, menyebabkan timbulnya penyakit yang berbahaya seperti:
1. Meningkatkan dosis insulin,
Kadar gula darah bisa meningkat dan kadar insulin normal bisa diturunkan dengan pola makan yang banyak lemak dan karbohidrat.
Resistensi insulin dan diabetes tipe 2 lebih mungkin terjadi jika kita makan lebih banyak makanan cepat saji.
2. Pemicu munculnya jerawat,
Banyak remaja berfikir cokelat dan makanan berminyak yang menyebabkan munculnya jerawat di wajah, padahal tidak sepenuhnya.
Munculnya jerawat juga dapat disebabkan oleh makanan tinggi karbohidrat yang dapat meningkatkan gula darah yang dapat menyebabkan jerawat.
3. Gangguan saraf otak, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan cepat saji mengandung zat yang dapat mempengaruhi perkembangan saraf remaja menghambat belajar dan memahami materi.
4. Menambah berat badan, Makanan cepat saji mengandung banyak kalori tetapi sedikit serat. dan diproses dengan gula tambahan dan lemak jenuh, yang menyebabkan pertambahan berat badan dan obesitas.
5. Penyakit jantung, Makanan cepat saji dapat meningkatkan tekanan darah dan beban kerja pada jantung karena mengandung lebih banyak garam daripada yang harus kita konsumsi setiap hari.
Faktor lain yang mempengaruhi pemikiran masyarakat untuk mengonsumsi makanan cepat saji adalah karena iklan-iklan di media yang membrandingkan produk cepat saji tersebut dengan cara yang dapat menarik perhatian serta keinginan masyarakat untuk mengonsumsinya (Hidajahturrokhmah dkk., 2018). Tetapi, kita sebagai konsumen harus bisa selektif dan berpikir cerdas dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi sehari-hari.
Memilih makanan harus lebih mengutamakan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, bukan hanya sekedar rasa yang lezat, penyajian yang cepat, harga yang murah apalagi membeli hanya karena sedang tren. Karena sejatinya kesehatan adalah hal yang mahal harganya (Hidajahturrokhmah dkk., 2018).
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif akibat makanan cepat saji adalah sebagai berikut:
1. Kurangi porsi
2. Cari makanan pengganti
3. Rencanakan menu makanan
Penting untuk bisa membatasi diri dari mengonsumsi makanan cepat saji, bukan berati kita tidak boleh mengonsumsinya sama sekali.
Kita masih diperbolehkan memakannya tetapi sesekali saja dan tentunya dengan memperhatikan tips di atas.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberi edukasi kepada para remaja tentang dampak yang akan dirasakan jika sering mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food dan upaya untuk membatasi pengonsumsian makanan cepat saji (9/06/2024). Nama: Yazida Syawaliyah Alkholidi,
Universitas Malikussaleh
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi.
(Jumadi)
COMMENTS