SMK di Pandeglang Diduga Hukum Siswa Hingga Masuk Rumah Sakit

Banten, RK Diduga akibat tidak kerjakan tugas salah satu siswa SMK Budi Utama Panimbang yang berada di Jalan Raya Tanjung Lesung KM 1 Panimb...

Banten, RK

Diduga akibat tidak kerjakan tugas salah satu siswa SMK Budi Utama Panimbang yang berada di Jalan Raya Tanjung Lesung KM 1 Panimbang Pandeglang Banten dapat sangsi tegas dari pihak guru sekolah dengan harus lari di lingkungan pendidikan sebanyak 15 kali putaran dan juga di hukum oleh pengurus OSIS gegara persoalan kebersihan kelas. 

Hal itu dikatakan KLY siswa SMK Budi Utama didampingi orang tuanya saat di temui di Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, pada Senin (10/2/25). "Pada hari Kamis gara-gara tidak mengumpulkan makalah saya disuruh lari 15 kali putaran oleh salah satu guru berinisial ML dan pada hari yang sama usai dhuhur di hukum kembali oleh pengurus OSIS gara gara kebersihan kelas dengan disuruh lari 6 (enam) kali sama skotjump 5 (lima) kali", ungkapnya KLY didampingi ibu nya ke media. 

Lebih lanjut, KLY menjelaskan bahwa keesokan hari nya dihukum lagi oleh guru gara gara tidak disiplin. "Pada hari jum'at saya juga kembali dapat hukuman oleh pengurus OSIS kembali gara gara dinilai tidak disiplin tetapi sebenarnya bukan kesalahan saya tetapi siswa lain tetapi yang dapat hukuman siswa sekelas harus lari 15 kali putaran dan squat jump 20 kali", imbuhnya. 

Menurutnya, setelah mendapat hukuman dua hari berturut-turut dari pihak guru dan OSIS akhirnya siswa SMK Budi Utama Panimbang berinisial KLY jatuh sakit hingga mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Panimbang selama 4 (empat) hari. 

Hal itu dibenarkan oleh orang tua KLY, yang minta nama nya tidak ditulis di media, memang benar anak saya dirawat di Puskesmas Panimbang hingga 4 hari terhitung sejak hari jumat siang dan pihak dari sekolah juga sudah ada menengok melihat kondisi anak saya ", jelas orang tua murid ke media. 

"Sebagai orang tua, saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali terlebih anak saya pernah di operasi usus buntu saat masih sekolah di SMP kelas IX lalu"imbuhnya. 

Sementara, pihak Kepala SMK Budi Utama Panimbang saat hendak di konfirmasi sedang tidak ada di tempat.

 (YEN)