Pandeglang, RK Yoki Ferdiansyah Aktivis Pandeglang Selatan mempertanyakan realisasi anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dari Kem...
Pandeglang, RK
Yoki Ferdiansyah Aktivis Pandeglang Selatan mempertanyakan realisasi anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2024. Terutama untuk Jalan Nasional Citeureup - Cibaliung Kabupaten Pandeglang, Banten yang dinilai tidak terealisasi dengan relevan.
Yoki Ferdiansyah selaku aktivis Pandeglang Selatan mengatakan, saat ini kondisi jalan banyak rumput liar yang tumbuh dibahu jalan. Selain itu di beberapa titik banyak Jalan berlubang dan membahayakan pengguna jalan tersebut.
“Tidak nyaman bagi pengendara terutama pengendara kendaraan roda dua, terasa bergelombang dan bisa loncat jika dalam kecepatan tinggi menginjak hasil tambal sulam yang menumpuk, serta banyak lubang di sepanjang jalan nasional bahkan sering terjadi kecelakaan,” katanya pada Sabtu(15/3/25)
Menurutnya, saat ini kondisi jalan tidak terawat, karena banyak lubang disepanjang jalan Citeureup - Cibaliung serta rumput yang ada pada samping jalan. Sehingga kondisi tersebut sangat menganggu aktivitas pengendara di jalanan.
Menurut Yoki, jika kondisi tersebut dibiarkan maka akan membahayakan bagi pengendara motor dan mobil, yang melintas sepanjang Jalan Nasional Citeureup - Cibaliung
“Kita patut pertanyakan realisasi dan pos-pos kegiatan dalam bentuk apa saja pemanfaatan atau realisasi anggaran pemeliharaan rutin dan berkala jalan nasional kita ini.
Ikhwal kita kerap kali menemukan saluran drainase yang tersumbat akibat sedimentasi dan tak jarang saat hujan air pun naik ke jalan raya dan banjir, sehingga jika ini tidak di tanggulangi dengan benar bisa berpotensi pada penurunan kualitas kontruksi jalan,” tegas Yoki.
Yoki menyebut, kegiatan ini harus dievaluasi secara menyeluruh baik di internal kementerian PUPR maupun Badan Pemeriksa Keuangan.
Ia menuturkan, berdasarkan pengamatan dan investigasi yang dilakukan, banyak menemukan jalan berlubang, rumput liar yang tumbuh dibahu jalan, kerusakan dan penyumbatan saluran drainase, sedimentasi disaluran drainase dan gorong-gorong,
“Agar ke depan jalan nasional dapat terpelihara dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pengguna jalan di sepanjang ruas jalan nasional Citeureup - Cibaliung khususnya," Pungkasnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Ir. Arlan Marzan, S.T., M.T saat dikonfirmasi awak media tidak ada jawaban, sampai pemberitaan ini terbit.
(YEN)
COMMENTS