Pandeglang,RK. Pernyataan Kontradiktif dari oknum Asisten Daerah 2 (Asda 2) Kabupaten Pandeglang Hj.Nuriyah bahwa "tidak ada bau sama s...
Pandeglang,RK.
Pernyataan Kontradiktif dari oknum Asisten Daerah 2 (Asda 2) Kabupaten Pandeglang Hj.Nuriyah bahwa "tidak ada bau sama sekali akibat dampak pencemaran lingkungan dan udara karena kotoran sapi peternakan dan penggemukan CV Gari Setiawan Makmur (CV GSM), "Apa yang dikatakan mereka di luar sana oleh tokoh masyarakat, lembaga pendidikan dan diberitakan media, oleh siapapun itu tidak benar" ujar Hj. Nuriyah dalam keterangan pers di Panimbang. Selasa (27/5/2025)
Diketahui sebelumnya sejumlah warga dari 4 desa dan 2 kecamatan telah secara resmi melaporkan kepada Bupati dan sejumlah SKPD di Kabupaten Pandeglang. Laporan dan pengaduan itu mengenai keresehan atas pencemaran lingkungan udara yang bau menyengat akibat kotoran sapi berasal dari peternakan dan penggemukan sapi impor oleh perusahaan CV GSM, berlokasi di Kampung Cijango RT 001 RW 007 Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten.
Menanggapi pernyataan kontropersi oknum Asda 2, Hj. Nuriyah, ketua LSM Geger Banten Pandeglang yang menginisiasi laporan warga H. Abul Halaim menyebut ucapan oknum Asda 2 itu sangat tidak patut dikemukakan oleh seorang pejabat teras atas Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan hanya dia satu-satunya orang yang berketerangan pernyataan tidak ada bau. Menurut Halim pernyataan itu sangat bertentangan dengan keterangan-keterangan pejabat lain dan dengan kenyataaannya.
"Hanya Asda 2 bernama Hj. Nuriyah satu-satunya orang yang mengatakan tidak ada masalah dengan peternakan sapi Cijango, ironisnya lagi telah dengan terang-terangan menyinggung banyak pihak, tokoh masyarakat, LSM, wartawan, media yang memberitakan itu tidak benar. Pernyataan kontroverisal dia sangat memicu kemarahan banyak warga masyarakat dia harus bertanggung jawab," ungkap Halim kepada media pada Kamis (29/5/25)
Menurut banyak sumber informasi dari para wartawan, ormas, dan masyarakat yang berkumpul di rumah kediaman wartawan Hamim, di Mekarsari, Panimbang, setelah acara mediasi yang difasilitasi Pemerintah Kecamatan Panimbang, bertempat di Kantor Desa Mekarsari, Selasa (27/5/2025) selesai tanpa membuahkan kejelasan hasilnya.
Asda 2 Hj. Nuriyah yang datang belakangan sehingga tidak mengikuti acara mediasi, tapi dia ikut dengan beberapa anggota DPRD Kabupaten Pandeglang berkunjung dalam rangka meninjau lokasi perusahaan CV Gari Setiawan Makmur. Hasilnya Hj. Nuriyah menyatakan tidak ada masalah sama sekali, tidak ada tercium bau kotoran sapi. Sementara beberapa anggota DPRD mabuk karena mencium bau kotoran sapi yg menyengat. Sehingga Abdul Halim dan kawan-kawan (tokoh masyarakat, inisiator laporan dan pengaduan masyarakat) akan segera mengajukan Audensi di DPRD.
Menurut keterangan sumber informasi, dari beberapa awak media bahwa pihak Pemerintah Kecamatan Panimbang selaku fasilitator kegiatan mediasi tersebut, sampai dengan berita ini disiarkan, hari Kamis (29/5/2025) tidak membuat berita acara kegiatan (notulen) karena diduga diintervensi oleh oknum Asda 2, padahal dia (Asda 2) tidak ikut dalam acara mediasi.
Selain itu, diketahui wartawan tersebut bahwa pada waktu datang oknum Asda 2 ke Kantor Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang, selang beberapa waktu setelah kedatangannya, diketahui/dilihat oknum Camat Panimbang Heru di mobil kendaraan pribadinya sedang sibuk memasukan uang pecahan Rp.100.000 (seratus ribuan) dalam jumlah yang banyak ke dalam amplop berwarna putih, isebutkan sumber diperkirakan banyaknya uang antara 10 - 20 juta rupiah, amplop berisi uang itu dimasukan lagi ke stopmap warna biru, kemudian stopmap diserahkan oknum Camat Heru dan diterima oleh oknum Asda 2 di dalam ruangan kantor Desa Mekarsari yang pintu ruangannya terbuka, sehingga sangat nampak jelas serah terima stopmap itu terlihat wartawan.
Abdul Halim berasumsi sehubungan dengan adanya isu pemberian stopmap warna biru yang diduga berisi amplop warna putih dan uang puluhan juta rupiah itu ternyata telah membuat oknum Asda 2 memberikan pernyataan keterangan pers yang lain dari pada yang lain.
Menimbulkan pwrtanyaan, "Uang apa uantuk apa? Dan dari siapa?"
Sampai berita ini disiarkan Asda 2 Hj. Nuriyah dan Camat Panimbang Heru belum dapat dihubungi untuk diminta klarifikasinya, padahal wartawan telah berulang kali menelphon.
(RED)
COMMENTS