Medan-Belawan, Radarkriminal.com Situasi Kamtibmas di wilayah kecamatan medan belawan kembali mencekam, dua kelompok antar anak gang 14 dan ...
Medan-Belawan, Radarkriminal.com
Situasi Kamtibmas di wilayah kecamatan medan belawan kembali mencekam, dua kelompok antar anak gang 14 dan anak lorong stasiun kembali pecah, Selasa malam pukul 21.00:Wib. Tanggal (7/5/2025). Tepat nya Jalan KL. Yos Sudarso, kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Dilapangan tampak dua kelompok saling serang dengan cara melempari dan ada juga yang membawa sajam.Belum diketahui pasti penyebab aksi tawuran tersebut, informasi yang diterima dilapangan tawuran kembali pecah untuk yang kedua kalinya
Kapolsek Belawan AKP Ponijo bersama jajarannya turun kelapangan setelah mendapat informasi aksi tawuran tersebut.Dilapangan saling serang antar kedua kelompok berlangsung cukup lama.
Kapolsek yang sedang berada di lokasi kejadian melakukan pengamanan tersebut ikut diserang para pelaku tawuran hingga terkena sasaran lemparan batu di bagian wajah.Situasi semakin memanas, hingga akhirnya anggota personil melarikan AKP Ponijo ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Atas kejadian tersebut mengguncang publik serta mendapat kecaman luas atas tindakan bagi para pelaku tawuran yang dinilai tidak menghormati petugas dan sangat brutal.
Ketua Kolaborasi Jurnalis Medan-Belawan (KJM-B) Ivan Hutabarat, turut prihatin yang dialami oleh Kapolsek AKP Ponijo, menjadi korban sasaran akibat terkena lemparan batu saat diserang para pelaku tawuran.
"Ini sudah sangat keterlaluan bang, semakin mengganas dan brutal hingga para pelaku tawuran mencederai Kapolsek AKP Ponijo hingga masuk rumah sakit akibat terluka di bagian wajah,"ujarnya.
Dikatakannya, bahwa aksi tawuran saat ini sudah sangat brutal dan hampir tiap malam terjadi. bahkan sebelumnya pejabat Polri menjadi korban tawuran, seperti Kapolres Pelabuhan Belawan terpaksa dinonaktifkan Kapolda Sumut lantaran dianggap suatu kesalahan melakukan tindakan tegas. Padahal itu dilakukan hanya untuk membela diri lantaran merasa nyawanya terancam diserang sekelompok pemuda bersajam.
Berbeda yang dialami Kapolsek AKP Ponijo, dan jajarannya dilapangan, lantaran takut dianggap suatu kesalahan dalam melakukan penindakan terpaksa hanya bisa bertahan meskipun dilempari bertubi tubi oleh pelaku tawuran,"ungkap Ketua KJM-B.
Lanjut Ketua KJM-B, Pihak kepolisian harus tegas untuk menindak terhadap para pelaku tawuran.Belawan sudah mencekam, karena tawuran sudah semakin merajalela dimana mana.Masyarakat resah dan berharap para pelaku tawuran harus diberantas, tangkap dan penjarakan.
Masyarakat belawan sudah tidak nyaman, resah lantaran hampir setiap malam terjadi tawuran. Masyarakat berharap Pasca ini dapat segera diatasi.Kami ingin hidup tentram dan aman dapat beraktivitas tanpa ada rasa takut jika hendak pergi bekerja maupun pulang kerja pada malam harinya,tutupnya.(JMD)
COMMENTS