Gelar Tahlilan Hari ke-6 Tradisi Budaya Islam

Pandeglang, RK Tahlilan pada hari keenam setelah kepergian almarhum adalah tradisi yang umum dilakukan dalam budaya Islam di Indonesia. Pada...

Pandeglang, RK

Tahlilan pada hari keenam setelah kepergian almarhum adalah tradisi yang umum dilakukan dalam budaya Islam di Indonesia. Pada hari ini, keluarga dan kerabat berkumpul untuk membaca tahlil, yaitu rangkaian doa dan zikir yang ditujukan untuk almarhum, dengan harapan mendapatkan ampunan dosa dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah. 

Tahlilan pada hari ke-6 (hari keenam setelah kematian) ini juga menjadi momen untuk memperkuat iman keluarga yang ditinggalkan. Tahlilan pada hari-hari tertentu setelah kematian, seperti hari ke-3, 7, 40, 100, dan 1000, merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum dan upaya untuk mendoakannya. 

Tepatnya di Kp Cipakis rt002/004 Desa Tanjungjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten pada Kamis(19/6/25) keluarga Almarhum Ibunda Katimah Binti Tirta menggelar acara tahlilan hari ke-6 

Tahlilan hari keenam keluarga almarhum adalah acara memperingati 6 hari meninggalnya Ibunda Katimah Binti Tirta yang dilakukan dengan membaca tahlil, doa, dan dzikir, serta biasanya diakhiri dengan makan bersama.

Dikediamannya Pendi(suami almarhum ) mengatakan, Tujuannya adalah untuk mendoakan agar almarhum diampuni dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah. 

Dan Tahlilan, adalah salah satu tradisi yang umum dilakukan oleh masyarakat khususnya umat Islam, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi almarhum. 

" Acara ini diisi dengan pembacaan Surat Yasin, tahlil, dan doa-doa yang ditujukan untuk almarhum. Keluarga dan kerabat berkumpul untuk bersama-sama membacakan kalimat thayyibah dan mendoakan agar almarhum mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT," pungkas Pendi (suami Almarhum)

(YEN)