Simalungun,Radar Kriminal Ihsan Agung Pratama warga nagori Pardomuan Nauli kecamatan Pematang Bandar kabupaten Simalungun Sumatera Utara ber...
Simalungun,Radar Kriminal
Ihsan Agung Pratama warga nagori Pardomuan Nauli kecamatan Pematang Bandar kabupaten Simalungun Sumatera Utara bersama Orang Tuanya merasa kesal kecewa dan merasa ditipu terhadap oknum Yayasan Pendidikan Berdikari yang beralamat dijalan Kuala Tanjung Perdagangan kecamatan Bandar kabupaten Simalungun.
Ihsan Agung Pratama yang kala itu ingin mengurus Paket C karena berniat ingin memiliki Ijazah setara SMA dan berniat ingin bekerja di Instansi atau Perusahaan dengan menggunakan Ijazah tersebut,tapi apa daya,keinginannya pupus dikarenakan orang yang dipercaya mengurus,dari tahun 2019 hingga 2024 belum juga memberikan ijazah yang dibutuhkannya.Hingga muncul dugaan ditipu oleh oknum sekolah yayasan Berdikari bermarga Pane.
Kepada Team RK,com.saat disambangi kerumah korban, jum,at 23/02/2024,dijam 11.30 wib,orang tua Korban berinisial (Shd)44 tahun dan Istrinya( Ls) 41 tahun menjelaskan kepada team jurnalis,
" Tgl 28/02/2019 kami mengurus Paket C (setara SMA) atas nama anak kami Ihsan Ke Perguruan Berdikari, kami diterima dan mengisi Formulir, kemudian membayar uang Administrasi sebesar Rp.2.000.000(Dua) juta lengkap dengan bukti Kwitansinya yang diterima oleh Tata Usaha ( TU )."ungkap ibu korban.
"Waktu terus berjalan, pada tanggal 07/04/ 2020 kami datang lagi kesekolah Berdikari Perdagangan dan saat itu dimintai uang Administrasi tambahan kembali sebesar Rp. 1,500,000 (Satu Setengah)Juta lengkap dengan Kwitansi yang diterima oleh D.Nainggolan sebagai bukti pengurusan paket C .
Namun berkali kali kami pertanyakan kapan selesainya Ijazah paket C tersebut pihak Kepala Sekolah selalu berkata nanti datang aja kesekolah namun tak ada penyelesaian.Capek lah pak kayak gitu terus jawaban pihak Sekolah,Seolah dipermainkan, kami pun merasa kenak tipu dan dibohongi."Ungkap ibu korban kembali.
Sementara SHD,sebagai ayah,menyatakan kembali,Sang Pengurus bermarga Pane,Sempat Menghubungi dan meminta kembali Uang sebesar Rp 500,000,guna Uang tambahan,dan diantarkan oleh ibu korban,saat diminta Kwitansi pembayaran,ia mengatakan tidak terbawa,
Team jurnalis Media pun menkonfirmasi kenomor Via telpn seluler yang tertera diKwitansi,Dalam keterangan Marga pane,ia seakan berbelit belit menjelaskan pertanyaan jurnalis,apa yang dikatakan nya,berbeda dengan pernyataan kedua orang tua korban,
Hingga berita ini dilansir ke meja redaksi, pihak yang sekolah dan pengurus belum bisa memberikan keterangan pasti terkait penyelesaian paket C.
(Triono)
COMMENTS